Ntvnews.id, Beijing - Kasus mengejutkan terjadi di Tiongkok, di mana seorang pria lanjut usia dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani prosedur pencabutan dan pemasangan implan gigi dalam satu sesi di sebuah klinik.
Dilansir dari The Paper, Senin, 9 September 2024, kejadian ini menimbulkan kontroversi dan menarik perhatian media internasional karena prosedur tersebut dianggap terlalu ekstrem untuk dilakukan dalam satu waktu.
Pihak berwenang di Tiongkok sedang menyelidiki kematian seorang pria tua yang meninggal 13 hari setelah menjalani pencabutan 23 gigi dan pemasangan 12 implan gigi pada hari yang sama di sebuah klinik gigi.
Baca Juga: Geger! Bocah 13 Tahun Terlibat Operasi Otak dan Lubangi Tengkorak Pasien dengan Bor
Ibu Shu, seorang warga Yongkang, Provinsi Zhejiang, baru-baru ini mengajukan keluhan ke Biro Kesehatan Kota terkait klinik gigi setempat setelah kematian ayahnya.
Wanita tersebut menunjukkan bukti bahwa ayahnya telah menjalani pencabutan 23 gigi dan pemasangan 12 implan dalam satu sesi, yang menurutnya menyebabkan kematian mendadak ayahnya 13 hari kemudian. I
bu Shu mengungkapkan bahwa ayahnya mengalami rasa sakit yang parah selama 13 hari terakhir hidupnya sebelum akhirnya meninggal karena serangan jantung pada 28 Agustus. Kini, wanita tersebut ingin agar pihak yang bertanggung jawab diadili.
Berdasarkan formulir persetujuan pasien, ayah Ibu Shu menjalani pencabutan 23 gigi asli dan pemasangan 12 implan gigi dalam satu hari, yang berarti ia harus menahan rasa sakit yang hebat setelah anestesi memudar.
Meskipun pencabutan gigi dalam jumlah banyak tampak berlebihan untuk satu sesi, juru bicara klinik tempat prosedur dilakukan menyatakan bahwa jumlah gigi yang bisa dicabut harus ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi fisik pasien melalui konsultasi tatap muka.
Baca Juga: Setelah Beroperasi Selama 29 Tahun, ACE Hardware Pamit dari RI
Menurut catatan dari Rumah Sakit Gigi Dewei, prosedur pencabutan 23 gigi dilakukan oleh Dr. Yuan, yang spesialisasinya meliputi perawatan saluran akar, pencabutan gigi bungsu yang impaksi, dan pembuatan gigi palsu.
Saat ini, tidak ada peraturan khusus mengenai jumlah gigi yang dapat dicabut dalam satu sesi, tetapi klinik dan dokter harus mempertimbangkan toleransi rasa sakit pasien serta risiko infeksi.
“Semakin banyak gigi yang dicabut, semakin besar respons rasa sakit yang dirasakan pasien dan semakin tinggi kemungkinan infeksi pascaoperasi,” kata Xiang Guolin, direktur Pusat Kedokteran Gigi Rumah Sakit Keempat Wuhan.
Penyelidikan kasus ini masih berlangsung, namun seorang perwakilan dari Biro Kesehatan Kota mengatakan bahwa membuktikan hubungan sebab akibat bisa jadi sulit, mengingat kematian pria tersebut terjadi 13 hari setelah prosedur yang kontroversial itu.