Pilu! Anggota Ormas di Ciledug Aniaya Mantan Istri hingga Babak Belur Gegara Tolak Ajakan Rujuk

Ntvnews.id, Ciledug - Nasib malang menimpa SL (30), seorang wanita asal Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang harus merasakan pahitnya hidup setelah mengalami penganiayaan oleh mantan suaminya, Ferry Abadi alias B'cek. 

Melansir akun Instagram @ciledug24jam, peristiwa ini terjadi di kawasan Puri Beta, Ciledug, Tangerang Kota, pada Minggu dini hari 8, September 2024, sekitar pukul 02.30 WIB. Penganiayaan brutal ini terekam jelas oleh kamera CCTV di lokasi kejadian. 

Saat itu, korban yang bekerja sebagai juru parkir sedang duduk bersama beberapa temannya. Tanpa peringatan, pelaku mendatangi mereka, marah-marah, dan langsung menyerang teman korban sebelum akhirnya memukul serta menendang wajah SL.

Ilustrasi Penganiayaan atau Kekerasan (pixabay)

Sayangnya, meski teman-teman korban berada di dekat lokasi, tidak ada yang berani menghentikan aksi brutal tersebut. Korban yang terluka langsung melaporkan insiden ini ke Polsek Ciledug, berharap keadilan segera ditegakkan.

Informasi yang dihimpun mengungkapkan bahwa pelaku, Ferry Abadi, merupakan anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) di kawasan tersebut. Keberadaan pelaku saat ini tidak diketahui, karena ia kabur usai kejadian.

SL, melalui pesan yang dikirimkan lewat DM, mengungkapkan rasa frustrasinya. Sang mantan istri mengaku bahwa Ferry adalah seorang anggota ormas 3 huruf. Namun, belum diketahui ormas apa yang dimaksud oleh SL. 

Penganiayaan di Ciledug (Instagram)

"Tolong bantu viralin, saya di p*kulin sama mantan suami saya kejadian di Ubud village Ciledug jam setengah 3 pagi.. pelaku nama aslinya FERRY ABADI ALIAS B'CEK dia salah 1 anggota ormas 3huruf .. dan sekarang dia kabur dia tinggal di inpres 8 larangan Ciledug..," ungkap SL dalam pesannya.

Pihak kepolisian kini tengah memburu pelaku dan memeriksa saksi-saksi yang berada di lokasi saat kejadian. Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender yang terus menjadi perhatian publik.