Ntvnews.id, NTT - Bandara Frans Seda yang berlokasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah tidak beroperasi selama dua bulan terakhir.
Hal ini diakibatan adanya dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
"Kurang lebih sudah dua bulan ini tidak ada operasi atau aktivitas penerbangan di Bandara Frans Seda," ungkap Kepala Bandara Frans Seda Maumere Partahian Pandjaitan dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Jeka Saragih Turun Gunung, Bastian Steel Hingga Bintang Emon Dibikin 'Kecanduan' MMA
Hal ini disampaikan soal perkembangan dari dampak erupsi Gunung Ile Lewotobi Laki-Laki yang hingga kini masih erupsi.
"Karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki," sambungnya.
Kata dia, penutupan sementara bandara karena berdasarkan pantauan masih ada abu vulkanik yang dibawa oleh angin dan sampai ke wilayah penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere.
Gunung Lewotobi (Antara)
Lanjutnya, setiap malam pukul 21.00 WITA dilakukan evaluasi bersama berkaitan dengan abu Vulkanik.
"Jadi memang kita tidak langsung tutup selama sebulan, tetapi setiap hari kita evaluasi, jika memang tidak memungkinkan maka besok ditutup lagi," terangnya.
Baca Juga:
Potret Mengerikan Tumpukan Sampah Menggunung di Depok
Selain bandara di Maumere, bandara di Ende juga kena dampak oleh abu vulkanik tersebut sehingga sempat ditutup beberapa hari.
Paling aman saat ini adalah bandara di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, hingga kini masih terus dibuka karena abu vulkanik tak sampai ke wilayah tersebut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam hal ini mencatat, aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur masih tinggi.