Ntvnews.id, Jakarta - Tidur ngorok karena kelelahan adalah fakta, tetapi bukan satu-satunya penyebab ngorok. Saat seseorang terlalu lelah, otot-otot di sekitar saluran napas, termasuk otot di tenggorokan, cenderung menjadi lebih rileks saat tidur.
Relaksasi otot ini dapat menyebabkan penyempitan saluran napas, sehingga menyebabkan getaran jaringan lunak di sekitar tenggorokan saat udara melewati, yang akhirnya menghasilkan suara ngorok.
Baca Juga:
Pria Bawa Badik yang Diringkus Bhabinkamtibmas Jadi Tersangka
Pertamina Gandeng Vale Indonesia Buat Sediakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan HVO
Namun, kelelahan bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan ngorok. Ada beberapa penyebab lain, seperti:
Ilustrasi tidur (Freepik/ jcomp)
1. Obstruksi Saluran Napas: Pembengkakan atau penyumbatan pada hidung atau tenggorokan (misalnya karena flu, alergi, atau amandel yang besar) bisa menyebabkan ngorok.
2. Obesitas: Penumpukan lemak di sekitar leher dapat mempersempit saluran napas.
3. Posisi Tidur: Tidur telentang bisa membuat lidah dan jaringan lunak lainnya jatuh ke belakang, menghalangi sebagian saluran napas.
4. Kebiasaan Merokok atau Konsumsi Alkohol: Alkohol dapat melemaskan otot-otot di sekitar tenggorokan, meningkatkan risiko ngorok. Merokok juga bisa menyebabkan iritasi dan penyumbatan di saluran napas.
Jadi, kelelahan memang bisa memicu ngorok, tetapi tidak semua kasus ngorok disebabkan oleh kelelahan. Jika ngorok terjadi terus-menerus, terutama jika disertai dengan gangguan pernapasan (misalnya sleep apnea), sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.