Ntvnews.id, Zurich - Seorang politisi Muslim di Swiss telah meminta maaf setelah menggunakan gambar suci Yesus dan Perawan Maria sebagai target latihan tembak.
Foto yang menunjukkan politisi Muslim tersebut sedang menembaki gambar Yesus dan Perawan Maria, yang diunggah ke media sosial, memicu reaksi keras dari publik.
Dilansir dari RT Media Rusia, Selasa, 10 September 2024, Sanija Ameti, anggota Partai Liberal Hijau Swiss (GLP), mendapatkan kritik publik setelah memposting foto dirinya dengan pistol olahraga di akun Instagram-nya pada akhir pekan lalu.
Salah satu foto yang menimbulkan kecaman menunjukkan gambar Perawan Maria dan Yesus sebagai anak-anak dengan wajah penuh lubang bekas peluru.
Baca Juga: Pastor Asal India ini Jadi Pusat Perhatian Umat di GBK, Disebut Mirip Yesus
Menurut laporan media lokal Swiss, Ameti menggunakan gambar lukisan yang direproduksi oleh seniman Italia abad pertengahan, Tommaso del Mazza, dari katalog bergambar.
Setelah mendapatkan reaksi keras di dunia maya, Ameti segera menghapus postingan Instagram-nya dan meminta maaf. Ia menjelaskan bahwa ia memilih gambar dari katalog bergambar karena ukurannya yang sesuai dan cukup jelas untuk dijadikan target latihan.
"Saya tidak menyadari konten gambar tersebut," ujar Ameti dalam penjelasannya.
"Tindakan tersebut tidak benar. Saya meminta maaf dengan tulus jika saya menyinggung siapapun," tambah Ameti.
Baca Juga: Kenaikan Yesus Kristus, Menag: Motivasi Layani Sesama dan Merajut Kebersamaan dalam Keragaman
Dalam wawancaranya dengan surat kabar lokal Blick, Ameti mengakui bahwa tindakannya "sangat bodoh" dan menambahkan bahwa saat itu dia "tidak memikirkan apa pun."
Beberapa politisi konservatif di Swiss mengecam Ameti dan mendesaknya untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Pendiri partai Mss-Voll, Nicolas Rimoldi, menuduh Ameti telah "menghasut kebencian" terhadap umat Kristen dan mengancam akan mengambil tindakan hukum.
Keluarga Ameti disebut tiba di Swiss tahun 1990-an silam sebagai pengungsi dari Bosnia dan Herzegovina yang saat itu dilanda perang. Ameti yang seorang pengacara berpengalaman ini merupakan anggota dewan di wilayah Zurich.
Dia juga merupakan salah satu presiden Operasi Libero, sebuah gerakan yang bertujuan "melawan populisme" dan memajukan masyarakat "terbuka dan progresif".