Danpaspampres: Kalau Mau Foto Sama Pak Presiden Gak Perlu Ngotot

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2024, 14:07
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin. Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin. (Wikipedia)

Ntvnews.id, Jakarta - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Achiruddin menegaskan bahwa tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh anggotanya terhadap seorang warga dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Samarinda, Kalimantan Timur.

Pernyataan ini disampaikan dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta.

"Yang pasti tidak ada pemukulan oleh Paspampres," ujarnya dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa dalam kunjungan tersebut, terdapat banyak personel pengamanan dari pihak wilayah, bukan hanya dari Paspampres.

Baca Juga:

Maling Masuk Toko di Tanjung Duren, Gondol Brangkas Berisi Uang Jutaan Rupiah

Istana Bantah Paspampres Pukul Mahasiswa Usai Selfie dengan Jokowi

Mayjen Achiruddin juga berharap masyarakat memahami prosedur operasional standar (SOP) dalam pengamanan Presiden. Ia menekankan pentingnya untuk tidak bersikap agresif, terutama saat ingin berfoto dengan Presiden.

Seorang mahasiswa dihantam oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) setelah berhasil mendekati Jokowi untuk berfoto. <b>(Instagram)</b> Seorang mahasiswa dihantam oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) setelah berhasil mendekati Jokowi untuk berfoto. (Instagram)

"Apabila ingin foto, tidak perlu ngotot atau agresif. Bapak Presiden sangat berkenan untuk berfoto-foto dengan masyarakat. Namun, harus antre karena banyak peminatnya," tegasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana juga menanggapi isu dugaan pemukulan yang terjadi saat kunjungan kerja Presiden Jokowi di Samarinda.

Yusuf mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Paspampres dan mendapat konfirmasi bahwa tidak ada pemukulan oleh personel Paspampres.

Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang pemuda menerobos penjagaan Presiden dan mendekati kendaraan Presiden untuk meminta swafoto.

Peristiwa ini diduga terjadi setelah Presiden membuka MTQ XXX Tingkat Nasional di Samarinda. Setelah Presiden melayani permintaan swafoto, pemuda tersebut ditegur agar tidak mengulangi tindakan tersebut dan tampak dipukul di area perut atau dada oleh seseorang setelah keluar dari barisan pengamanan.

Meski sempat mengklaim bahwa pemukulan dilakukan oleh Paspampres, pemuda tersebut tidak yakin siapa pelaku sebenarnya. Pihak Istana juga telah menyatakan akan mengecek kemungkinan pemukulan oleh personel pengamanan wilayah untuk memastikan kebenaran dari kejadian tersebut.

x|close