Kericuhan Pecah Usai Tim Sepakbola Sumut Tumbang di PON

Ntvnews.id, Sumut - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 kembali dikejutkan oleh insiden memalukan yang melibatkan tim sepak bola putri Sumatera Utara.

Dalam pertandingan penentuan Grup A melawan Bangka Belitung, yang berlangsung di Stadion Mini Pancing pada Senin, 9 September 2024, ketegangan yang tinggi berujung pada serangan fisik terhadap wasit oleh pemain dan official tim Sumut setelah kalah dengan skor 0-2.

Melansir dari unggahan akun Instagram @info.negri Selasa, 10 September 2024, sejak awal pertandingan, ketegangan sudah terasa di lapangan.

Baca Juga: 

Dito Ariotedjo: PON XXI 2024 Diharapkan Sebagai Sarana Pemersatu Bangsa

Bangka Belitung langsung menunjukkan dominasinya dengan gol cepat dari Henni Ulandari pada menit ke-4. Gol tersebut tampaknya memicu kemarahan tim Sumut, yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang mengabaikan klaim penalti ketika Uci Tamala dijatuhkan di area kotak penalti.

Kericuhan Tim Sepakbola Bangka Belitung dan Sumut (Instagram @info.negri)

Protes keras dilakukan oleh pemain dan pelatih Sumut, dengan pelatih Marasabessy terlihat emosional di pinggir lapangan saat mendatangi asisten wasit.

Baca Juga: 

Kondisi Jalan Menuju Venue PON XXI Aceh-Sumut, Netizen: Berasa Ninja Warrior

Meskipun pertandingan sempat kembali memanas, tensi tidak mereda sepenuhnya. Tim Sumut kesulitan menembus pertahanan kokoh Babel, dan babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk tim tamu.

Memasuki babak kedua, ketegangan semakin memuncak. Benturan fisik antara pemain semakin sering terjadi, memicu emosi di kedua belah pihak.

Kemudian pada menit ke-56, Suci memiliki peluang emas untuk mencetak gol, tetapi duel fisik dengan penjaga gawang Babel, Huci Helyani, tidak dianggap sebagai pelanggaran oleh wasit. Keputusan tersebut semakin meningkatkan ketidakpuasan tim Sumut.

Kericuhan Tim Sepakbola Bangka Belitung dan Sumut (Instagram @info.negri)

Situasi semakin buruk ketika Babel menggandakan keunggulan pada menit ke-61 melalui gol Vivi Oktavia Riski, memanfaatkan kesalahan kiper Sumut. Gol ini membuat tim Sumut semakin frustrasi, dan ketegangan yang ada di lapangan terasa semakin intens.

Usai peluit akhir, kekecewaan tim Sumut mencapai puncaknya. Sejumlah official dan pemain Sumut mengejar perangkat pertandingan hingga ruang ganti, dan dalam video yang beredar, tampak bahwa ada insiden fisik di mana beberapa official Sumut melepaskan pukulan kepada perangkat pertandingan.

Pelatih Sumut, Marasabessy, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa mereka merasa pertandingan awalnya berjalan lancar.

Namun, dia menilai bahwa keputusan wasit yang tidak memberikan penalti untuk Sumut sangat merugikan timnya. Menurutnya, keputusan-keputusan tersebut menjadi faktor utama ketidakpuasan yang terjadi di lapangan.