Survei Tunjukkan Pasangan Supian-Chandra Ungguli Imam-Ririn di Pilkada Depok

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2024, 20:48
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus) mengungkap hasil sigi dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2024, Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus) mengungkap hasil sigi dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2024, (Dok)

Ntvnews.id, Jakarta - Lembaga Survei Visi Nusantara (LS Vinus) mengungkap hasil sigi dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2024, Pasangan Supian Suri - Chandra Rahmansyah meraih 44,38 persen mengungguli Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq dengan 31,25 persen. Sementara 22,37 persen responden belum menentukan pilihan.

Supian-Chandra diusung 8 partai, yakni Gerindra, PDIP, Demokrat, PKB, PAN, PPP, NasDem dan PSI, kemudian dari partai non parlemen, yaitu Partai Gelora, Buruh, Perindo dan Ummat. Mereka tergabung dalam Koalisi Perubahan Depok Maju. Adapun Imam Budi Hartono - Ririn Farabi Arafiq didukung PKS dan Partai Golkar. Imam merupakan Wakil Wali Kota Depok hingga saat ini.

Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi mengungkapkan suara PKS mengalami penurunan dibandingkan pada Pilkada 2020, yang saat itu berada di angka 50 persen lebih.

"Nah artinya, ketika kemudian isu hari ini terus dikembangkan oleh pihak manapun entah itu politis atau riil, saya pikir itu bisa (turun) sampai 20 persen," Yusfitriadi usai rilis survei LS Vinus di Margonda, Depok, Selasa, 10 September 2024.

Menurut Yusfitriadi, ada 4 faktor penyebab yang mempengaruhi persentase hasil survei teranyar lembaganya, pertama terkait perngaruh isu nasional.

"Faktor isu nasional terkait dengan isu menegasikan PKS, bagaimana kemudian PKS dinegasikan oleh publik sedemikian rupa dengan bergabungnya ke Koalisi Indonesia Maju. sehingga kemudian meninggalkan diksi-diksi atau jargon-jargon, tagline-tagline perubahan," kata Yusfitriadi usai merilis survei teranyar lembaganya di Margonda, Depok, Selasa, 10 September 2024.

Kedua, perihal manuver PKS meninggalkan Anies Baswedan untuk Pilgub DKI Jakarta, di mana awalnya sudah fix dengan NasDem dan PKB, tapi di menit terakhir berubah.

"Ketika euforia konstituen 'anak abah' sedang tinggi, tiba-tiba PKS melepas Anies, ya bagaimana dengan konstituen lain termasuk Depok," kata Yusfitriadi.

Ketiga, terkait rezim PKS yang berkuasa selama 20 tahun di Depok, tetapi tidak membawa dampak signifikan untuk masyakat dan kota.

"Kira-kira sosiopolitiknya, kira-kira masyarakat Depok merasakan seperti apa, tapi teman-teman yang kita datangi itu kebanyakan tidak puas dengan pembenahan Kota Depok," terang Yusfitriadi.

Kemudian terakhir, lanjut Yusfitriadi, ada kepastian hukum, pada rilis survei di Juli, Imam sangat kuat karena sudah dijamin dua partai, yakni PKS dan Golkar, sedangkan Supian belum ada satu partaipun yang menjamin.

"SS (sapaan Supian Suri) didukung oleh siapa sih, semuanya ngambang, Kok belum ada satupun, baru ada pernyataan tingkat lokal aja partainya kan, di tingkat nasional belum ada satupun," papar Yusfitriadi

"Nah ketika ada 8 partai numpuk akhirnya kemudian masyarakat diberikan kepastian bahwa ini akan menang nih kira-kira begitu," imbuh Yusfitriadi.

Survei tersebut dilaksanakan 1-5 September dengan wawancara tatap muka menggunakan metode cluster random sampling sebanyak 800 responden dan margin of error 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

x|close