Ntvnews.id, Sumatera Utara - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan mengambil tindakan hukum terkait penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumatera Utara dan Aceh yang dinilai berantakan oleh publik.
Melalui cuitan di akun media sosial X miliknya, Dito menyatakan bahwa dirinya menyadari kondisi yang terjadi. Ia juga mengakui telah menerima berbagai keluhan tentang pelaksanaan PON XXI di Sumut dan Aceh.
"Merespon unggahan dari beberapa atlet, kami langsung menyelidiki dan menindaklanjuti keluhan terkait fasilitas arena voli untuk PON XXI 2024," tulisnya di akun X-nya, Ario Bimo Nandito Ariotedjo.
Menpora menegaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan pelaksanaan PON XXI di Aceh dan Sumut 2024. “Kami akan terus memantau dan berkoordinasi untuk kelancaran PON XXI Aceh-Sumut 2024,” tegasnya.
Venue PON Aceh-Sumut (TikTok)
PON adalah turnamen olahraga terbesar di Indonesia, di mana setiap provinsi mengirimkan atlet terbaik dari daerah masing-masing. Tahun ini, PON XXI diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara dari tanggal 9 hingga 20 September 2024.
Namun, meskipun merupakan ajang olahraga terbesar di Indonesia, persiapan turnamen ini dinilai masih sangat kurang. Selain itu, banyak atlet yang mengeluh tentang kurangnya kesiapan fasilitas penginapan dan lokasi pertandingan.
Salah satu peserta dari Jawa Barat yang berlaga di cabang voli, Yolla Yuliana, juga memberikan kritik terhadap penyelenggaraan PON XXI melalui Instagram pribadinya.
"PON ADALAH MULTI EVEN TERTINGGI DI INDONESIA WKWKWK KOCAK", tulisnya dalam Instagram Story.
Atlet Voli di PON Aceh-Sumut (TikTok)
Foto-foto yang diunggahnya memperlihatkan berbagai kekurangan dan ketidaksiapan panitia dalam menyelenggarakan turnamen ini. Selain itu, Yolla juga membagikan percakapannya dengan atlet-atlet lain yang juga berkompetisi di PON XXI.
Salah satu atlet bahkan mengeluhkan bahwa WC di kamar mandinya tidak bisa digunakan karena airnya tidak mengalir. Ada juga yang membandingkan kesiapan turnamen ini dengan PON sebelumnya yang diselenggarakan di Papua pada tahun 2021.
Sebuah video yang beredar juga menunjukkan gelanggang olahraga (GOR) voli yang belum sepenuhnya siap, di mana masih terlihat peralatan konstruksi dan scaffolding di dalam GOR tersebut.