Ntvnews.id, Jakarta - Kawasan Industri Halal di Cikande, Banten, yang baru diresmikan diharapkan menjadi simbol kemajuan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
Namun, kontroversi muncul dengan kehadiran pabrik minuman keras PT Balaraja Barat Indah di dalam kawasan yang seharusnya beroperasi sesuai prinsip syariah.
Baca Juga:
Sejarah Gerbang Wisata Kendari-Toronipa: Ikon Rp 32 Miliar yang Kini Mulai Rusak
Jokowi Luncurkan Pembangunan Fase 1 MRT Jakarta Lintas Timur-Barat, Bekasi Menuju Tomang
Dilansir dari unggahan akun Instagram @ahquote, pabrik tersebut memicu protes keras dari masyarakat dan sejumlah tokoh agama. Siti Ma’rifah, anak Wakil Presiden Ma’ruf Amin, serta Ketua MUI Gunung Kaler, Fahaddudin, menjadi dua sosok penting yang vokal dalam mendesak penutupan pabrik ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut mereka, kehadiran pabrik miras tidak hanya melanggar prinsip syariah tetapi juga merusak citra kawasan industri yang dicanangkan untuk mendukung ekonomi halal.
Menurut informasi masyarakat Banten, yang mayoritas berpegang pada nilai-nilai Islam, merasa keberatan dengan kehadiran pabrik tersebut di dalam kawasan industri yang seharusnya mendukung keberlanjutan halal.
Selain itu, dukungan untuk penutupan pabrik juga datang dari mantan Bupati Serang dan Bupati Serang yang saat ini menjabat. Mereka ikut menyuarakan aspirasi warga dan tokoh agama agar kawasan industri halal benar-benar bersih dari segala hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Di sisi lain, pemerintah tetap optimis kawasan ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi halal di Banten. Meski adanya desakan dari berbagai pihak.