Penggunaan Kecerdasan Buatan pada Militer Didukung 60 Negara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2024, 07:05
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sidang PBB Sidang PBB (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Terdapat setidaknya 60 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), menandatangani sebuah "cetak biru tindakan" untuk mengatur penggunaan kecerdasan buatan (AI) di medan perang dengan cara yang lebih bertanggung jawab.

Namun, sekitar 30 negara yang hadir dalam KTT di Korea Selatan, termasuk Cina, tidak mendukung dokumen pedoman ini.

Dilansir dari DW, Kamis, 12 September 2024, Pedoman tersebut mencakup penerapan AI dalam bidang militer dengan fokus pada etika dan kemanusiaan. Dokumen ini juga membahas penilaian risiko terkait penggunaan AI dan menekankan pentingnya pengawasan manusia.

Baca Juga: Israel Dikecam Usai Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Palestina Ditahan

"Keterlibatan manusia harus tetap dipertahankan dalam pengembangan, penerapan, dan penggunaan AI di sektor militer, termasuk langkah-langkah yang tepat serta penilaian dan pengawasan manusia terkait penggunaan teknologi ini," ungkapnya.

Menurut pemerintah Belanda, pertemuan ini fokus pada pedoman yang "berorientasi pada tindakan", dengan diskusi tentang perkembangan teknologi terkini, seperti pesawat tanpa awak berkemampuan AI yang digunakan oleh Ukraina.

Dokumen terbaru juga menyoroti perlunya menghentikan penggunaan AI untuk mengembangkan senjata pemusnah massal oleh berbagai entitas, termasuk kelompok teroris.

Baca Juga: Soal Tindakan Israel ke Palestina, PBB Ambil Langkah Tak Terduga Ini

Ukraina, bersama dengan negara-negara anggota NATO seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, termasuk di antara negara-negara yang menandatangani pedoman ini. Namun, Rusia tidak diundang dan tidak menandatangani dokumen tersebut akibat invasinya ke Ukraina.

KTT penggunaan AI di Domain Militer (REAIM) di Seoul ini merupakan pertemuan kedua setelah KTT serupa yang diadakan di Den Haag, Belanda, tahun lalu.

x|close