Ntvnews.id, Jakarta - RE selaku murid di salah satu sekolah swasta elit di Jakarta Selatan yang sempat viral karena kasus bullying oleh teman-teman sekolahnya, kini menceritakan kronologi awal mula dirinya dihujat secara mental dan fisik.
Menurut keterangan RE didampingi oleh kuasa hukumnya Sunan Kalijaga dan tim, jika aksi bullying itu bermula saat RE mulai masuk dan pindah sekolah ke Binus School Simprug, Jakarta. Beberapa anak lama yang diduga satu geng ini mengatai RE mulai dari menyebutnya bau sampah hingga sempat dilecehkan kemaluannya dan dipukuli di toilet.
"Perundungan kepada saya dari siswa lain itu di Binus School Simprug, saya mencoba untuk beradaptasi mendapatkan teman di sekolah tapi mereka semua memperlakukan saya seperti orang yang tidak ada harga dirinya dan tidak layak hidup," kata RE korban perundungan salah satu sekolah swasta elit Jakarta Selatan, 12 September 2024.
Korban perundungan Binus School Simprug
Menurut keterangan korban jika dirinya selalu di bully pada saat jam kelas, bahkan seringkali bully tersebut dilakukan di hadapan guru.
"Kurang lebih 30 orang mereka selalu menghina saya melakukan bully secara verbal, mulai dari kemaluan Saya dilecehkan bahkan tubuh saya dipegang-pegang di depan siswa lain dan di depan guru, sampai saya selalu di kata-kata oleh mereka mereka selalu melakukan itu di depan siswa dan guru untuk menjatuhkan mental saya," sambungnya.
"Saya seringkali mendapatkan hinaan saya dihina oleh geng itu bahwa saya sangat bau sampah," timpalnya.
Bahkan menurut pengakuan para pelaku bullying jika beberapa diantara mereka merupakan anak dari pejabat tinggi hingga ketua umum partai besar di Indonesia.
"Saya sedikit tahu tentang para pembully yang selalu menghina saya secara verbal ataupun fisik, mereka selalu mengaku anak dari ketua partai yang berinisial M, dan mereka selalu mengaku anak dari petinggi-petinggi di negara, bahkan ada yang mengucapkan bahwa ayahnya adalah ketua partai yang ada di Indonesia ini" pungkasnya.