Ntvnews.id, Jakarta - Harun Masiku adalah seorang mantan calon anggota legislatif dari PDIP yang menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia. Dia menjadi tersangka dalam kasus suap terkait penetapan anggota DPR terpilih pada tahun 2019.
Kasus ini melibatkan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan. Harun diduga menyuap Wahyu Setiawan agar dirinya bisa menggantikan caleg PDIP lainnya yang meninggal dunia dan terpilih sebagai anggota DPR lewat pergantian antar waktu (PAW).
Baru-baru ini tersiar kabar bahwa KPK telah menemukan mobil yang diduga sebagai milik dari buronan caleg PDIP tersebut. Nah, buat kamu yang penasaran berikut ulasan selengkapnya seperti yang dirangkum NTVNews.id pada Jumat, 13 September 2024.
Harun Masiku. (Ist.)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menemukan kendaraan milik buronan Harun Masiku. Kendaraan tersebut sudah berada di Jakarta selama dua tahun tanpa dipindahkan. Asep Guntur Rahayu, Direktur Penyidikan KPK, menjelaskan bahwa mobil Harun telah berada di lokasi yang sama selama dua tahun.
"Sudah terparkir selama 2 tahun," kata Asep dalam pernyataannya di Bogor, Kamis (12/9/2024).
Penyidik KPK berhasil menemukan dokumen penting di dalam mobil tersebut. Namun, Asep tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai isi dokumen yang ditemukan oleh tim penyidik.
"Di mobil tersebut ditemukan dokumen terkait HM (Harun Masiku)," ungkap Asep Guntur.
Harun Masiku (Antara)
Menurut Asep, mobil itu ditemukan di area Thamrin Residence, Jakarta pada 25 Juni 2024. Kendaraan tersebut sudah lama terparkir di lokasi tersebut, kemungkinan bertahun-tahun.
Sebelumnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango membeberkan informasi terbaru tentang pencarian Harun Masiku, buronan kasus suap. Ia mengungkapkan bahwa tim penyidik belum lama ini menemukan kendaraan yang dimiliki oleh mantan calon anggota legislatif PDIP tersebut.
"Kemarin dapat mobil-mobil yang dia parkir bertahun-tahun. (Terkait) Harun Masiku, kami tidak pernah berhenti, terus mencari. Hampir tiap minggu saya telpon dia (Rossa Purbo Bekti, Kasatgas), 'mas bagaimana mas perkembangannya, mas?'" kata Nawawi kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9).