Gila! Ratusan Anak Jadi Korban Kekerasan di Panti Asuhan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 09:58
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan pada anak Ilustrasi kekerasan pada anak (Freepik)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Polisi Malaysia telah menyelamatkan 402 anak-anak dan remaja yang diduga menjadi sasaran kekerasan fisik dan seksual di 20 panti asuhan. Korbannya berusia antara 1 hingga 17 tahun dan telah mengalami berbagai bentuk pelecehan.

Dilansir dari Strait Timers, Jumat, 13 September 2024, Inspektur Jenderal Polisi Lazaruddin Hussain mengatakan, beberapa anak yang diselamatkan dalam penggerebekan di 20 panti asuhan di Selangor dan Negeri Sembilan  disodomi dan dipaksa  melakukan kekerasan seksual terhadap orang lain.

Lazaruddin dalam jumpa pers di Kuantan, Rabu, 11 September 2024, mengatakan, sebagian anak  dipaksa disodomi oleh penghuni rumah lainnya, dan sebagian lainnya juga mengalami kekerasan fisik.

Baca Juga: Tindak Tegas Anggota Nakal, Polda Bali Pecat 9 Polisi yang Terjerat Kasus, Ada Pelecehan Seksual

Penggerebekan polisi  di 20 panti asuhan di  Selangor dan Negeri Sembilan  pada Rabu,  mengungkap bukti eksploitasi, penganiayaan, dan pelecehan seksual terhadap anak di fasilitas lain di  Negeri Sembilan awal bulan ini.

Irjen Pol Lazaruddin Hussain dalam jumpa pers, Rabu, 11 September mengatakan, para tersangka yang berusia antara 17 hingga 64 tahun itu diduga melakukan pelecehan anak dan hal itu merupakan bagian dari ajaran agama mereka.

Beberapa anak di fasilitas tersebut juga dilaporkan diajari untuk melakukan tindakan seksual terhadap anak-anak lain.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Pegawai Pertashop di Cianjur Berhasil Ditangkap

Orang yang sakit tidak boleh berobat sampai kondisinya benar-benar “kritis,” tambahnya.

Lazarudin mengatakan, 402 anak yang diselamatkan tersebut terdiri dari 201 anak laki-laki dan 201 anak perempuan yang diduga menjadi korban kekerasan fisik,  seksual, atau penelantaran.

Penggerebekan itu terjadi beberapa hari setelah polisi melancarkan penyelidikan terhadap kelompok eksploitasi anak Global Equal Services and Business (GISB).

x|close