Karyawan Soto Lamongan Senyum-Kasih Jempol ke Pelaku, Usai Bunuh Bos Warung Madura dalam Sarung

NTVNews - 15 Mei 2024, 07:08
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
N dan FA, saat dihadirkan dalam konferensi pers Polda Metro Jaya. N dan FA, saat dihadirkan dalam konferensi pers Polda Metro Jaya.

Ntvnews.id, Jakarta - Pegawai warung soto Lamongan, N ikut terlibat dalam pembunuhan bos warung Madura di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemuda 26 tahun itu, bahkan menjadi orang yang memprovokasi pelaku utama, FA (23), untuk membacok korban AH (31) apabila merasa diperlakukan buruk.

Aksi provokasi N dilakukan, karena FA curhat tentang perlakuan kasar kakak sepupunya itu kepadanya.

"Pada saat curhat tersebut pelaku 2 (N) menyampaikan secara lisan kepada pelaku 1 (FA)," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

"'Jika kamu merasa tidak senang dengan perlakukan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja dan terhadap kakak sepupumu kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'," imbuh Titus menirukan ucapan N kepada FA.

Dua pelaku pembunuhan bos warung Madura di Pamulang, Tangerang Selatan, AH. Dua pelaku pembunuhan bos warung Madura di Pamulang, Tangerang Selatan, AH.

Walau begitu, saran N tak digubris FA. Tapi perkataan N diingat pelaku. "Namun hal tersebut tidak direspons oleh pelaku," ucap Titus.

Menurut polisi, N memberikan saran demikian ke FA, lantaran dendam dengan korban. N pernah hendak berutang ke warung kelontong AH, namun tak diperbolehkan.

"Adapun pelaku 2 mengarahkan hal tersebut kepada pelaku 1 karena didasari adanya rasa sakit hati kepada korban disebabkan tidak boleh hutang di warung korban," tutur Titus.

Sampai akhirnya, FA memutuskan membacok korban hingga tewas pada Jumat (10/5/2024). Awalnya, korban membangunkan pelaku secara paksa dengan cara menarik sarung FA. Ia juga berkata kalau pelaku tidur saja, sebaiknya tak usah bekerja lagi di warung Madura milik AH.

"Atas kejadian tersebut pelaku sakit hati dan marah terhadap korban, sehingga pelaku 1 setelah kejadian subuh tersebut mendiamkan atau tidak berkomunikasi dengan korban," kata Titus.

Saat penjual kelapa salat jumat, FA lalu mengambil golok yang disebutkan N sebelumnya. Golok lalu dipindahkan ke tumpukan tabung gas di warung kelontong tersebut, agar tak diketahui korban maksud dan tujuan dari FA.

Lalu pada pukul 15.30 WIB, pelaku yang baru tidur, dibangunkan untuk melayani pembeli. Selain karena baru tidur, FA emosi lantaran seharusnya yang menjaga warung adalah giliran korban.

AH yang tengah makan mi ayam, lalu dibacok pelaku menggunakan golok yang disimpan tadi, dari posisi belakang. Total korban dibacok empat kali. Usai bacokan pertama, korban terjatuh. Setelahnya korban dibacok tiga kali.

"Sehingga korban meninggal dunia," ucap Titus.

Golok yang digunakan untuk menghabisi nyawa bos warung Madura di Pamulang, Tangerang Selatan, AH. Golok yang digunakan untuk menghabisi nyawa bos warung Madura di Pamulang, Tangerang Selatan, AH.

Setelah menutup mayat korban dengan kasur lantai, FA lalu menemui N yang sedang berada di toko donat seberang warung. FA lalu memberitahukan bahwa dirinya telah menjalankan saran N.

"(FA) Memberitahu (N) bahwa 'sudah dikerjakan'," ucap Titus.

N pun menanggapi pernyataan FA. "Kemudian pelaku 2 merespons dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada pelaku 1," jelas Titus.

Setelah tewas, mayat korban AH lalu dibungkus dan dibuang. Mayat akhirnya ditemukan warga di sebuah perumahan, Pamulang, Tangerang Selatan pada Sabtu (11/5/2024) pagi. Polisi yang menyelidiki penemuan mayat tersebut, selanjutnya berhasil menangkap kedua pelaku. FA dan N dijerat pasal pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati.

x|close