Ntvnews.id, Madrid - Spanyol akan menjadi tuan rumah pertemuan para menteri dari negara-negara Muslim dan Eropa yang bertujuan membahas solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Pertemuan yang dijadwalkan pada Jumat, 31 September 2024 ini akan mempertemukan anggota Kelompok Kontak Arab-Islam untuk Gaza, termasuk negara-negara seperti Mesir, Qatar, Arab Saudi, dan Turki.
Dilansir dari reuters, Jumat, 13 September 2024, pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Spanyol, tidak menyebutkan rincian peserta yang akan hadir.
Baca Juga: Duar! Helikopter Israel Jatuh di Gaza Palestina
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, akan menyambut para peserta di kediaman resminya sebelum pertemuan dilanjutkan di kementerian luar negeri di Madrid, yang diorganisir oleh Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares. Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, juga akan ikut dalam pembicaraan tersebut.
Pernyataan resmi menyebutkan bahwa pertemuan tingkat menteri ini bertujuan untuk memajukan diskusi mengenai perlunya keterlibatan internasional dalam perdamaian dan keamanan di Timur Tengah, serta tantangan dalam menciptakan konsensus internasional tentang solusi dua negara.
Pada bulan Mei lalu, Albares juga menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik dengan kelompok ini, di mana mereka membahas langkah-langkah untuk mendorong solusi dua negara yang melibatkan pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza berdampingan dengan Israel.
Baca Juga: Penampakan Nakes TNI Bantu Layani Warga Palestina
Seruan untuk solusi dua negara semakin mendesak sejak perang Gaza yang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel. Sanchez dikenal sebagai salah satu kritik keras di Eropa terhadap serangan Israel ke Gaza dan pada 28 Mei, Spanyol bersama Irlandia dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina yang mencakup Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Awal bulan ini, Sanchez juga mengumumkan bahwa "pertemuan puncak bilateral pertama antara Spanyol dan Palestina" akan diadakan sebelum akhir tahun, dengan harapan "beberapa perjanjian kerja sama antara kedua negara" dapat ditandatangani.