Undip dan RS Kariadi Minta Maaf, Ngaku Ada Perundungan PPDS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2024, 20:27
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani (tengah) saat berkunjung ke Undip Semarang, Jumat (13/9/2024). Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani (tengah) saat berkunjung ke Undip Semarang, Jumat (13/9/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kasus perundungan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip) dan RS Kariadi Semarang menjadi sorotan publik setelah pengakuan dari kedua institusi.

Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, mengungkapkan bahwa baik Undip maupun RS Kariadi telah mengakui adanya perundungan dalam program pendidikan.

Baca Juga:

Prabowo Kunjungi Vietnam

Kronologi Pencuri Tewas Kepalanya Terjepit Pintu

"Undip dan Kariadi sudah mengakui perundungan terjadi. Selanjutnya merupakan momentum untuk memperbaiki tata kelola, proses, dan pelaksanaan yang harus diperbaiki," ujarnya dikutip dari Antara.

Pasal Anestesi di PPDS Undip <b>(Instagram)</b> Pasal Anestesi di PPDS Undip (Instagram)

Hal ini membuka peluang bagi perbaikan yang diharapkan akan membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan kedokteran di wilayah itu.

Irma mengapresiasi sikap terbuka Undip yang bersedia mendengarkan dan melakukan perubahan.

"Undip mau mendengar dan melakukan perubahan agar bisa menghasilkan dokter spesialis yang tidak hanya menguntungkan kepentingan pribadinya," tambahnya.

Ia menegaskan pentingnya langkah proaktif dalam menangani perundungan dan mendukung pemberian sanksi terhadap mahasiswa yang terlibat dalam praktik tersebut.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Yan Wisnu Prajoko, mengakui adanya praktik perundungan di dalam sistem PPDS di Undip.

Dalam pernyataannya, Yan Wisnu menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

"RS Kariadi sebagai wahana pendidikan turut bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi," katanya.

x|close