Ntvnews.id, Zurich - Seorang ratu kecantikan dan mantan finalis Miss Swiss dicekik dan dimutilasi oleh suaminya di rumah. Selain itu, jenazah wanita berusia 38 tahun itu "digiling" dengan blender sebelum dicampur dengan larutan kimia.
Dilansir dari Sky News, Minggu, 15 September 2024, pembunuhan mengerikan itu terjadi pada Februari tahun lalu di distrik Binningen, Swiss, dekat kota Basel. Pada 13 Februari, jenazah Kristina Joksimovic (38) ditemukan dimutilasi di rumahnya.
Suami Joksimovic, 41, yang hanya dikenal sebagai "Thomas" di media lokal, ditangkap oleh polisi setempat. Namun, bandingnya terhadap penahanannya ditolak oleh pengadilan federal di Lausanne pada Rabu (12 September) setelah dia mengakui pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Viral Pengakuan Terpidana Kasus Pembunuhan Vina, Hadi: Saya Diperlakukan Seperti Binatang
Menurut media lokal BZ Basel, keputusan pengadilan federal mengatakan penyelidikan yang sedang berlangsung atas insiden tersebut telah mengungkapkan "tanda-tanda yang jelas dari penyakit mental." Putusan ini semakin memperjelas kasus pembunuhan keji ini.
Thomas ditangkap sehari setelah jenazah korban ditemukan. Pada awal Februari tahun lalu, dia berbohong kepada penyelidik bahwa dia menemukan mayat korban dan, dengan panik, memotong-motongnya di ruang cuci. Belakangan, atau pada bulan Maret, dia mengaku membunuh korban untuk membela diri setelah korban menyerangnya dengan pisau.
Namun, pemeriksa medis tidak menemukan bukti adanya pembelaan diri dan menetapkan penyebab kematian korban adalah pencekikan.
Baca Juga: Profil Sanjay Roy, Pelaku Utama Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter Perempuan di India
Menurut laporan otopsi yang diperoleh kantor berita BZ Basel, jenazah Joksimovic telah dimutilasi dengan gergaji, pisau, dan gunting kebun. Beberapa bagian tubuh korban kemudian "dipukul" dengan blender tangan dan dilarutkan dalam lautan bahan kimia, menurut laporan otopsi.
Belum jelas motif di balik pembunuhan keji ini. Namun jaksa dalam kasus tersebut mengatakan dalam laporannya pada Rabu, 12 September 2024, bahwa Thomas "menunjukkan tingkat kriminalitas yang sangat tinggi, kurangnya empati, dan perilaku berdarah dingin setelah membunuh istrinya" dan berusaha menutupinya .
Jaksa juga mengungkapkan, Thomas sebelumnya pernah mencekik istrinya. Salah satu mantan pasangan Thomas juga mengungkapkan bahwa Thomas pernah mencengkeram leher istrinya dan membenturkan kepalanya ke dinding.