Ntvnews.id, Jakarta - Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura, telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Tharman Shanmugaratnam.
Dilansir dari The Star, Rabu, 15 Mei 2024, Lee yang berusia 72 tahun dan telah menjabat sebagai PM sejak tahun 2004, mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Presiden Tharman pada Senin. 13 Mei waktu setempat.
Dalam suratnya, Lee merekomendasikan kepada Presiden Tharman untuk mengundang Lawrence Wong, Wakil Perdana Menteri Singapura, untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Berikut profil Lawrence Wong:
Profil Lawrence Wong
PM Singapura Lawrence Wong (CNA)
Lawrence Wong merupakan sebelumnya menjabat menjadi Wakil PM Singapura berusia 51 tahun yang tak memiliki silsilah politik seperti Lee.
Lawrence Wong baru terjun ke dunia politik pada 2011, beberapa waktu sebelum ulang tahunnya yang ke-40.
Saat pandemi Covid-19 merebak, Wong merupakan sosok di balik penanganan tanggap Singapura. Responsnya yang gesit membuat Negeri Singa menjadi salah satu negara yang mencatat tingkat kematian terendah di dunia selama pandemi.
"Lawrence dan tim 4G telah bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan publik, terutama selama pandemi (Covid-19)," kata Lee dalam unggahan Facebook-nya, seperti dikutip ABC Net.
Dilansir dari Nikkei Asia, Wong mendapatkan gelar sarjana di Amerika Serikat melalui beasiswa pemerintah. Ia memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil pada 1997.
PM Singapura Lawrence Wong (CNA)
Seiring waktu, Wong berhasil mengepalai Otoritas Pasar Energi Singapura dan menjabat sebagai sekretaris pribadi Lee Hsien Loong.
Pada 2011, ia terpilih sebagai anggota parlemen untuk pertama kalinya dan diberi jabatan politik pertamanya, yakni menteri pendidikan dan pertahanan, dua pekan kemudian.
Bertahun-tahun Wong terus naik pangkat lewat sejumlah posisi menteri. Capaian itu terlihat jelas pada 2020 setelah dia menjadi salah satu ketua gugus tugas multi-kementerian pemerintah untuk melawan Covid-19.
Konferensi pers di televisi secara dramatis meningkatkan popularitas Wong. Dia juga berhasil mendapat empati publik saat berpidato di parlemen pada Maret 2020. Kala itu, ia memberikan penghormatan kepada pekerja garis depan selama pandemi sambil menahan tangis.