Ntvnews.id, Jakarta - Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil bakal melobi pemerintah pusat untuk mengkonversi dan menghentikan pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara. Hal itu ia lakukan apabila terpilih menjadi gubernur Pilgub Jakarta 2024. Menurutnya dia, ini menjadi salah satu cara guna mengurangi polusi udara di Jakarta.
Awalnya, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa ada sejumlah upaya untuk mengurangi polusi udara Jakarta. Salah satunya dengan mengurangi pergerakan manusia. Karena itu, jika terpilih, ia akan memberi kemudahan dalam perizinan pembangunan tempat tinggal hingga perkantoran.
"Bukan mematikan gini supaya tidak sepotong-sepotong ya nanti salah lagi. Mengatasi polusi itu harus multi dimensi. Dimensinya banyak, salah satunya, mengurangi pergerakan. Ada pergerakan kan ada polusi, tidak ada pergerakan, tidak ada polusi," ujar Ridwan di Ganara Art, Senayan, Jakarta, Minggu (15/9/2024).
"Gimana ngurangin pergerakan? Tadi yang rencana 5 tahun, memperbanyak izin hunian di tengah, memperbanyak izin perkantoran di luar tengah kan sehingga orang selatan tinggal di selatan, ngemal di selatan. Itu sudah ngurangin polusi," imbuhnya.
Selain itu, kata dia pemerintah daerah juga mesti gencar memperbanyak wilayah hijau di Jakarta. Ia akan menaikkan jumlah pohon tiga kali lipat dari yang sekarang.
"Kedua, jangka pendek, memperbanyak namanya pohon-pohon, yang speknya adalah mengurangi polusi. Kita target tiga kali lipat jumlah pohon dihadirkan dalam tahun-tahun pertama. Tidak hanya di jalan, tapi di atap-atap gedung nanti oleh kebijakan. Di negara lain, atap-atap bangunan itu nggak hanya mekanikal, tapi juga pohon-pohon kan," papar Ridwan Kamil.
Lalu, pemerintah daerah juga harus melobi pusat untuk menghentikan pembangkit listrik bertenaga batu bara di sekitar Jakarta. Jika hal itu dilakukan secara bersama-sama, maka permasalahan polusi Jakarta bisa berkurang.
"Yang ketiga, ada yang levelnya bukan di wilayah Jakarta, tapi bisa dilobi oleh pemerintah pusat, yaitu mengkonversi dan menghentikan PLT yang berbasis batu bara. Tapi kewenangannya ada di pemerintah pusat," tuturnya.
"Tapi nanti sebagai gubernur, kita mengupayakan lobi-lobi itu. Nah, gabungan dari semua itu, ditambah konversi ke mobil listrik dan kendaraan listrik yang tidak mudah, tapi akan kita lakukan, harusnya dalam lima tahun, polusi udara di Jakarta bisa berkurang. Saya kira itu," imbuh Ridwan Kamil.