Ntvnews.id, Jakarta - Prosesi pemakaman termahal di Indonesia menjadi perhatian yang menarik. Pemakaman merupakan tahap akhir dalam menghantar seseorang yang telah wafat menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Di beberapa wilayah Indonesia, tradisi dan kepercayaan adat nenek moyang masih dijunjung tinggi dan dilestarikan. Masyarakat di daerah-daerah tersebut bahkan rela menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk mengadakan upacara pemakaman.
Rambu Solo, Sulawesi Selatan (Antara)
Rambu Solo adalah upacara adat kematian dari suku Toraja. Tradisi ini diyakini menyempurnakan kematian dan sebagai penghormatan untuk menghantar roh orang yang meninggal menuju dunia arwah.
Dalam Rambu Solo, diperlukan pengorbanan hewan seperti babi atau kerbau. Jenis kerbau yang dikurbankan adalah Tedong Bonga atau kerbau albino (belang). Harga seekor kerbau tersebut bisa mencapai 20-50 juta rupiah. Bahkan, ada kerbau yang harganya hingga Rp600 juta, setara dengan harga sebuah mobil SUV.
Jumlah kerbau yang dikurbankan bergantung pada tingkat sosial keluarga. Untuk masyarakat kelas menengah, diperlukan 8-10 ekor kerbau dan 30-50 ekor babi, sedangkan untuk kaum bangsawan, jumlah kerbaunya berkisar antara 25-45 ekor.
Ngaben, Bali (Antara)
Ngaben adalah upacara kremasi yang mengantarkan roh ke kehidupan berikutnya, dan masih dipegang teguh oleh masyarakat Hindu di Bali. Keluarga yang akan melaksanakan upacara ini perlu mengeluarkan puluhan juta untuk biaya pembuatan tempat jenazah. Jenazah nantinya akan dibakar dalam patung berbentuk lembu.
Selain jenazah dan patung, bunga dan berbagai persembahan juga turut dibakar dalam prosesi Ngaben. Dengan banyaknya sesaji dan perlengkapan lain yang dibutuhkan, tak heran jika biaya yang dikeluarkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
Tiwah, Kalimantan Tengah (Antara)
Upacara Tiwah, juga dikenal sebagai Tiwah Lale atau Magah Salumpuk Liau Uluh Matei, adalah upacara sakral terbesar suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
Ini merupakan prosesi pemindahan tulang-belulang dari makam menuju sandung, tempat penyimpanan tulang. Upacara ini juga membutuhkan pengorbanan hewan seperti kerbau, sapi, dan babi. Biaya yang diperlukan diperkirakan sekitar Rp50-100 juta.
Mangokal Holi, Sumatera Utara (YouTube)
Mangokal Holi adalah upacara adat masyarakat Batak di Sumatera Utara yang mirip dengan upacara Tiwah. Keduanya sama-sama memindahkan tulang-belulang orang yang sudah meninggal, namun Mangokal Holi dilakukan oleh sebuah marga untuk mendirikan makam batu berbentuk monumen sebagai tanda asal usul leluhur mereka.
Upacara ini melibatkan pemotongan hewan seperti kerbau untuk menjamu tamu. Selain itu, hewan korban seperti kuda juga sering digunakan. Tak hanya hewan, kain ulos juga diperlukan sebagai simbol berkah bagi keturunan orang yang telah meninggal.
Marapu, Nusa Tenggara Timur (YouTube)
Marapu adalah kepercayaan masyarakat Sumba di Nusa Tenggara Timur yang memuja leluhur dan nenek moyang. Lebih dari separuh penduduk Sumba menganut kepercayaan ini.
Dalam upacara pemakaman yang disebut Upacara Marapu, hewan kurban seperti kerbau dan kuda disembelih sebagai persembahan. Masyarakat Sumba percaya bahwa roh nenek moyang mereka hadir dalam upacara tersebut.