Ntvnews.id, Dasmakus - Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Suriah sebagai respons terhadap dua serangan roket yang menyasar pangkalan militer yang dihuni oleh pasukan AS dan koalisinya.
Dilansir dari reuters, Kamis, 19 September 2024, seorang pejabat pertahanan AS, yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa serangan roket tersebut menargetkan Zona Pendaratan Rumalyn, tetapi tidak langsung mengenai pangkalan atau menimbulkan korban atau kerusakan.
Meskipun belum diketahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut, pejabat itu menyatakan bahwa Komando Pusat AS (CENTCOM) berhasil menemukan lokasi peluncuran serangan dengan bantuan aset intelijen tanpa awak (ISR).
Baca Juga: 4 Orang Warga Suriah Tewas Akibat Serangan Israel
Sebagai balasan, militer AS melancarkan serangan terhadap lokasi tersebut pada Minggu malam, 15 September, untuk menetralisir ancaman terhadap pasukan dan warga sipil.
AS menegaskan haknya untuk melakukan pembelaan diri dan melindungi pasukan mereka kapan pun diperlukan. Pasukan AS di wilayah Suriah dan Irak sering kali menjadi sasaran serangan, terutama dari milisi yang didukung Iran, sejak pecahnya konflik di Gaza pada Oktober lalu.
AS saat ini memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan ISIS.
Pada awal tahun ini, sebuah serangan drone menewaskan tiga tentara AS dan melukai puluhan lainnya, yang dibalas dengan serangkaian serangan AS terhadap lokasi-lokasi yang terkait dengan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah.