Kronologi 6 Juta NPWP Dibobol Bjorka, Data Milik Jokowi, Gibran, dan Kesang Disebar Gratis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2024, 16:22
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangkapan layar kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting. Tangkapan layar kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting.

Ntvnews.id, Jakarta - Pada Rabu, 18 September 2024, pemerintah diduga kembali mengalami insiden kebocoran data. Kali ini, kebocoran tersebut menimpa Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak), dan pelaku yang sama, Bjorka, kembali terlibat. 

Bjorka sebelumnya sempat menjadi sorotan sekitar dua tahun yang lalu setelah membocorkan data pemerintah. Kini, Bjorka melancarkan aksinya lagi. Informasi tentang kebocoran ini terungkap melalui media sosial X. 

Bjorka dikabarkan menjual data penting milik Dirjen Pajak, seperti nomor induk kependudukan (NIK) serta nomor pokok wajib pajak (NPWP) milik 6 juta orang. Berdasarkan pengamatan langsung dari situs Breach Forums pada Rabu, 18 September 2024, memang terbukti bahwa data NPWP dan NIK sejumlah pejabat. 

Dalam situs tersebut, ada data milik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka, serta Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, dapat diunduh secara gratis.

Awal Mula Kebocoran Data

Tangkapan layar kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting. Tangkapan layar kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari sejumlah tokoh penting.

Awal mula insiden kebocoran data ini terdeteksi dari unggahan yang dipublikasikan di Breach Forums pada Rabu, 18 September 2024. Forum ini sering kali menjadi tempat transaksi jual beli data oleh para peretas.

Terdapat sebuah thread yang diposting oleh akun bernama Bjorka. Dalam thread tersebut, Bjorka menjual data 6 juta warga Indonesia. Judul thread-nya adalah "6 Million Indonesia Taxpayer Identification Number (NPWP)."

Bjorka, yang menurut informasi akun tersebut bergabung di Breach Forum sejak Juni 2024, mengklaim memiliki data 6 juta penduduk Indonesia yang terdaftar di Dirjen Pajak. Data yang ia jual mencakup nama, NIK, NPWP, alamat, email, nomor telepon, dan lain sebagainya.

Bjorka juga menyediakan beberapa contoh data yang dapat diakses secara gratis. Dalam salah satu file yang dapat diunduh, terlihat secara jelas NIK dan NPWP Presiden Jokowi.

Tangkapan layar dari Teguh Aprianto melalui akun X @secgron mengenai kebocoran data NPWP Tangkapan layar dari Teguh Aprianto melalui akun X @secgron mengenai kebocoran data NPWP

"Dalam contoh tersebut Anda akan menemukan informasi pribadi tentang presiden Indonesia dan anak-anaknya yang bodoh, serta pejabat di Kementerian Keuangan dan menteri lainnya yang juga tidak berguna," kata Bjorka dalam bahasa Inggris.

Data yang tersebar tersebut telah dikompresi menjadi file berukuran 500 megabyte, namun setelah diekstraksi, ukurannya membengkak hingga 2 gigabyte. Secara keseluruhan, sebanyak 6.663.379 data individu tersebar secara luas.

Beberapa nama yang termasuk dalam data tersebut antara lain Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Budi Arie Setiadi, Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, dan lainnya. Bjorka menawarkan data tersebut untuk dijual kepada pihak yang berminat.

Bjorka menawarkan data tersebut dengan harga 10.000 dolar AS, yang setara dengan Rp153,036 juta. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah terkait kebocoran data Dirjen Pajak yang dilakukan oleh Bjorka.

x|close