Begini Tampang Indra Septiarman, Pria yang Bunuh-Perkosa Nia Kurnia Sari di Sumbar

Ntvnews.id, Jakarta - Tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan seorang gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat akhirnya berhasil ditangkap. Pria berinisial IS (31) diketahui merupakan penduduk asli Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, korban adalah gadis berusia 18 tahun dengan inisial NKS, yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tidak berpakaian setelah dinyatakan hilang. 

Pelaku yang melakukan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan itu ditangkap oleh kepolisian pada hari Kamis (19/9/2024) saat bersembunyi di loteng sebuah rumah milik warga.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menyatakan bahwa IS ditangkap setelah pihak kepolisian menerima informasi dari masyarakat mengenai sesuatu yang mencurigakan di rumahnya. 

Rumah tersebut biasanya tidak dihuni oleh pemiliknya karena ia memiliki tempat tinggal lain. Ketika warga mengunjungi rumah tersebut yang dalam keadaan kosong, mereka merasa curiga karena pintu terkunci dari dalam. 

Warga Padang Pariaman tengah bergotong royong membangun rumah layak huni untuk almarhumah Nia Kurnia Sari, pada Kamis, (19/9/2024). (Tangkapan layar X)

Melihat kondisi tersebut, mereka segera melapor kepada kepolisian yang sedang berjaga, dan petugas pun langsung menuju lokasi. Setelah ditangkap, IS dibawa ke Polres Padang Pariaman dan disambut dengan cacian dari warga setempat. Ia tampak kusut dan hanya mengenakan celana setelah hampir dua minggu dalam pelarian.

Ratusan Warga Datang ke Kantor Polisi

Begitu pelaku dibawa ke Polres Padang Pariaman, banyak warga segera berbondong-bondong mendatangi lokasi. Mereka meneriakkan permintaan agar pihak kepolisian menunjukkan IS, yang merupakan tersangka dalam kasus gadis penjual gorengan.

Masyarakat ini hanya berdiri di balik pagar, tidak masuk ke halaman Mapolres karena sudah ada penjagaan dari pihak kepolisian.

Indra Septriaman, tersangka pembunuh dan pemerkosa gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari. (Dok.)

"Kaulah lah ang In, caliakan sabanta pak. Kalau lah ang woi," teriak masyarakat berulang kali dari belakang pagar.

Seorang warga menyatakan kedatangannya untuk melihat langsung wajah IS, yang berhasil menghindari penangkapan polisi selama beberapa hari. Ternyata, IS adalah seorang residivis yang pernah terlibat dalam kasus pencabulan. 

Ia bahkan sudah dua kali menerima hukuman penjara akibat tindakan kekerasan seksual. Keluarga korban mengungkapkan rasa takut jika tersangka akan membahayakan mereka atau warga sekitar. Mereka mengonfirmasi bahwa korban tidak mengenal pelaku sama sekali.