Pemukim Ilegal Israel Berulah, Sita Domba Warga Palestina di Tepi Barat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Sep 2024, 14:52
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pemukim Ilegal Israel sita Domba Warga Palestina di Tepi Barat Pemukim Ilegal Israel sita Domba Warga Palestina di Tepi Barat (Antara)

Ntvnews.id, Palestina - Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan insiden terbaru di wilayah pendudukan selatan Tepi Barat, di mana sekelompok pemukim illegal Israel bersenjata menyerang komunitas Haribat an-Nabi di daerah Masafer Yatta Palestina Palestina.

Melansir dari Antara, dalam serangan tersebut pemukim yang diduga mendapat perlindungan dari militer Israel menyita sejumlah besar domba milik dua pria Palestina, Ali Sabah dan Abdul Muhsin Rashid pada Kamis. 

Masafer Yatta, yang terdiri dari 19 desa di distrik Hebron, telah menjadi lokasi konflik yang intensif antara pemukim Israel dan warga Palestina.

Pemukim bersenjata dilaporkan menggeledah rumah dan lumbung milik warga, menahan keluarga, dan menimbulkan kekacauan sebelum mengambil domba-domba tersebut.

Pemukim Ilegal Israel sita Domba Warga Palestina di Tepi Barat <b>(Antara)</b> Pemukim Ilegal Israel sita Domba Warga Palestina di Tepi Barat (Antara)

Palestina menilai pihak berwenang Israel bersikap lunak dalam menyerang pemukim ilegal sebagai bagian dari upaya resmi untuk mengintensifkan kegiatan pemukiman di wilayah pendudukan.

Menurut perkiraan Israel, lebih dari 720.000 pemukim tinggal di permukiman ilegal di seluruh Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Pemukiman Israel dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Ketegangan meningkat di wilayah pendudukan Tepi Barat di tengah serangan mematikan Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 41.300 orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

Setidaknya 710 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.700 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan.

x|close