Ntvnews.id, Jakarta - Kasus kematian Dr. Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang masih belum terungkap.
Polda Jawa Tengah masih terus mendalami kasus ini dengan memeriksa puluhan saksi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut membantu terungkapnya kasus kematian Dr Aulia dengan memberikan sejumlah bukti dugaan perundungan kepada kepolisian.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril saat hadir sebagai narasumber di acara DPO Podcast di NusantaraTV, Minggu (22/9/2024).
"Ini kesempatan untuk memberikan informasi. Kalau update terakhir proses ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian," Mohammad Syahril menjawab pertanyaan yang disampaikan host DPO Podcast Ismoko Widjaya.
"Dari kami Kementerian Kesehatan sudah menyampaikan dokumen, bukti-bukti atau fakta di lapangan. Bahkan terakhir 3 hari yang lalu pihak keluarga sudah melapor ke Polda Jawa Tengah," imbuhnya.
Dengan begitu, sambung Syahril, masyarakat menunggu pengungkapan kasus ini. Bukan hanya kasus kematiannya tapi kasus apakah ada kaitannya dengan perundungan.
"Jadi perundungan ini memang menjadi isu nasional dan memang harus diselesaikan, ditiadakan dan tidak boleh terjadi lagi di di dunia pendidikan. Termasuk yang ada di kedokteran," tandas Syahril.
Syahril mengatakan bukti-bukti yang diserahkan Kemenkes berbeda dengan bukti-bukti yang disampaikan pihak keluarga ke kepolisian.
"Kalau keluarga itu menyampaikan bukti-bukti hukum. Kalau kami adalah bukti-bukti yang kaitannya dengan perundungan. Karena Kemenkes tidak mengurusi yang berkaitan dengan kriminal," tuturnya
"Jadi kami menyampaikan bukti-bukti perundungan itu yang memang kita dapatkan dari informasi baik dari HP kemudian dari buku catatan harian yang bersangkutan. Sehingga kami mempunyai suatu dugaan yang kami sampaikan ke kepolisian," pungkasnya.
Diketahui, Dr Aulia ditemukan meninggal dunia pada 12 Agustus 2024. Dokter muda asal Kota Tegal tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang.
Muncul dugaan mahasiswi Program Studi Anestesi tersebut telah bunuh diri. Namun pihak keluarga membantah bahwa Dr Aulia meninggal akibat bunuh diri.