Polisi Bubarkan Tawuran Ngaku Gak Tahu 7 Remaja Loncat ke Kali Bekasi Hingga Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2024, 12:25
Moh. Rizky
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
mayat dibungkus kantung jenazah mayat dibungkus kantung jenazah (Instagram Bekasi24jam)

Ntvnews.id, Jakarta - Tujuh mayat remaja laki-laki ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024) pagi. Mereka dipastikan merupakan pelaku tawuran.

Korban loncat ke kali, lantaran takut akan kehadiran patroli polisi yang hendak membubarkan rencana tawuran.

Menurut Kapolsek Rawa Lumbu Kompol Sukadi, petugas yang patroli tak mengetahui jika para korban akhirnya loncat ke kali usai dibubarkan. Sebab, saat itu kondisi gelap, dan rencana tawuran tersebut memang berlangsung pada dini hari.

Polisi pun memastikan kali tersebut dangkal.

"Tapi nekat ingin menyelamatkan diri, padahal kan hanya polisi datang ke situ ingin membubarkan saja supaya tidak terjadi tawuran," ujar Sukadi, Senin (23/9/2024).

Sukadi lantas menjelaskan awal-mula peristiwa ini. Mulanya, Tim Petugas Patroli Presisi Samapta Polres Metro Bekasi melaksanakan kegiatan patroli pada Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Polisi kemudian mendapati sekitar 60 remaja tengah berkumpul dengan 30 motor.

"Begitu didatangi pakai rotator karena memang tujuannya itu adalah untuk tawuran, akhirnya pada kabur ke belakang rumah bedeng itu, bangunan bedeng itu adalah kali. Yang warung dipasang garis polisi. Belakangnya itu kali," kata Sukadi.

Ia menduga para remaja itu takut dengan kehadiran polisi, sehingga memutuskan lompat ke kali. Ketakutan anak-anak itu diketahui, karena mereka membawa senjata tajam untuk tawuran.

"Ya akhirnya dia loncat ke kali itu untuk menyelamatkan diri. Nah, dari situ polisi mengamankan senjata tajam, dan yang ada padanya hanya tiga orang, sementara yang lainnya tidak ditemukan membawa barang berbahaya," jelas Sukadi.

Total ada 22 orang diamankan polisi berserta 30 sepeda motor. Lalu, tiga orang yang mempunyai senjata tajam ditetapkan tersangka. Sesungguhnya ada enam senjata tajam jenis celurit ditemukan polisi. Tiga sajam lainnya tak ada yang mengakui kepemilikannya.

Selain itu, menurut Sukadi 22 remaja yang diamankan tidak semuanya saling mengenal. Yang kenal pun tak secara menyeluruh. Mereka berkumpul di lokasi untuk tawuran antar geng.

Memang, kata Sukadi, di wilayah hukum Polsek Rawa Lumbu yang membawahi salah satunya Kecamatan Bekasi Timur, kerap terjadi tawuran. Biasanya aksi tawuran terjadi tiga malam sekali. Namun kini tawuran sudah mulai berkurang menjadi seminggu sekali atau dua minggu sekali.

"Biasanya baru persiapan mau tawuran, polisi datang, akhirnya bubar gitu," beber Sukadi.

x|close