Ntvnews.id, Taheran - Beberapa pengamat memperkirakan bahwa perang antara Iran dan Israel semakin mendekat setelah ribuan pager dan perangkat lainnya meledak di Lebanon pekan lalu.
Pager tersebut ternyata diimpor dari Taiwan dan dikirim ke Lebanon untuk kelompok milisi Hizbullah yang didukung oleh Iran. Sejak Israel melancarkan serangan terhadap Palestina, Hizbullah terus menyerang wilayah Israel.
Menyusul ledakan pager ini, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Israel telah memasuki fase baru dalam peperangan.
Baca Juga: Hizbullah Umumkan Perang Lawan Israel
Dilanir dari CNN Internasional, Senin, 23 September 2024, pakar keamanan, Yair Ansbacher, percaya bahwa perang dengan Iran menjadi penting untuk mencegah kehancuran Israel. Dia berpendapat bahwa Israel harus bertindak cepat sebelum Iran mencapai kemampuan nuklir.
Ansbacher menganggap bahwa jika Iran berhasil memperoleh senjata nuklir, mereka dapat memberi perlindungan nuklir bagi kelompok teroris global.
Dia juga memperingatkan bahwa situasi politik yang memanas di Amerika Serikat dan sumpah Iran untuk menghukum Israel setelah kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, membuat Israel harus segera bertindak.
Ansbacher memperingatkan bahwa rencana Iran menyerang Israel secara serentak dapat membawa negara itu ke ambang kehancuran, meskipun rencana ini terganggu oleh tindakan gegabah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar. Ia menekankan bahwa menyerang Iran sekarang adalah kesempatan terakhir Israel sebelum menghadapi ancaman eksistensial.
Namun, pensiunan tentara Israel, Itzhak Brik, memiliki pandangan berbeda. Ia menyatakan bahwa perang dengan Iran justru dapat menghancurkan Israel, mengingat negara itu belum siap menghadapi perang di banyak front.
Baca Juga: Israel Gempur Lebanon, Tewaskan Sosok Penting Ini
Brik mengingatkan bahwa Iran dan sekutu-sekutunya memiliki sekitar 250.000 rudal dan pesawat nirawak yang siap menyerang Israel, yang bisa menghantam infrastruktur penting dan mengganggu perekonomian.
Brik juga memperingatkan bahwa dalam perang ini, Israel mungkin harus berjuang sendirian tanpa bantuan Amerika Serikat.
Ia menambahkan bahwa Iran didukung oleh Rusia, China, dan Korea Utara, yang memiliki kepentingan untuk mempertahankan Iran sebagai sekutu mereka. Selain itu, perang ini juga berpotensi menghambat upaya dunia dalam menyelesaikan isu Palestina, karena Iran dikenal sebagai pendukung kuat kemerdekaan Palestina.