Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Adakan Pameran dan Diskusi ‘Jakarta dari Bawah Tanah’

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2024, 09:05
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
MRT Jakarta. (Antara) MRT Jakarta. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kota Jakarta terus berkembang dengan berbagai proyek pembangunan, salah satunya adalah Mass Rapid Transit (MRT). Di balik modernisasi ini, terkuaklah sejarah panjang Jakarta yang terkubur selama lebih dari 400 tahun, terutama di wilayah yang pernah dikenal sebagai Batavia.

Batavia dibangun pada era kolonial oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) setelah merebut wilayah tersebut dari Kesultanan Banten pada tahun 1619. Kota ini menjadi pusat ekonomi yang penting di Nusantara, dengan berbagai bangsa datang silih berganti dan meninggalkan jejak peradaban. Namun, seiring berjalannya waktu, sejarah Batavia terkubur oleh perkembangan kota dan proses alam.

Pembangunan MRT Jakarta yang melibatkan jalur sepanjang Gajah Mada hingga Pintu Besar Selatan—bagian dari pusat kota Batavia di masa lampau—telah membuka kembali sebagian dari sejarah tersebut.

Baca Juga: Ngeri, Terkuak Alasan Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Pertama China

Penggalian arkeologis di sepanjang jalur ini, yang dulunya juga merupakan jalur trem di abad ke-19, menemukan jejak-jejak infrastruktur kuno dan ribuan artefak yang menunjukkan dinamika kehidupan kota dari masa ke masa.

Untuk memperkenalkan temuan bersejarah ini kepada masyarakat, sebuah pameran bertajuk "Jakarta dari Bawah Tanah" digelar di Bentara Budaya Jakarta pada 24-29 September 2024. Pameran ini diinisiasi oleh Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komda Jabodetabek.

Menurut Berthold Sinaulan, ketua pelaksana pameran, kegiatan ini merupakan wujud tanggung jawab untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya melibatkan arkeolog dalam setiap proyek pembangunan di kawasan bersejarah.

“Tujuan kami adalah menyelamatkan data-data sejarah sebelum proyek pembangunan dilanjutkan agar pemahaman sejarah kota dapat diperoleh secara utuh,” jelas Berthold. Ia juga mengapresiasi langkah MRT Jakarta dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang melibatkan para arkeolog dalam pembangunan jalur MRT.

Baca Juga: Ada Rekayasa Lalin di Thamrin hingga Monas Gegara Pembangunan MRT

Pameran ini memamerkan berbagai artefak yang ditemukan selama proses penggalian, serta menampilkan dokumentasi film dan diskusi tentang sejarah Batavia, temuan arkeologis, dan perkembangan MRT. Diharapkan pameran ini dapat membuka wawasan masyarakat mengenai sejarah Jakarta dan meningkatkan kesadaran pentingnya pelestarian budaya.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah lembaga seperti Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek, Kompas Gramedia, KITLV-Jakarta, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebudayaan Indonesia dan menjaga warisan sejarahnya.

 

x|close