Ntvnews.id, Tel Aviv - Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Israel dan Hizbullah di Lebanon terlibat dalam serangan rudal yang semakin sering. Terbaru, Hizbullah mengklaim telah menembakkan rudal ke markas intelijen Israel, Mossad.
Dilansir dari AFP, Kamis, 26 September 2024, Hizbullah mengaku telah meluncurkan rudal balistik yang menargetkan markas Mossad di dekat Tel Aviv. Hizbullah menuduh bahwa serangan terhadap mereka sebelumnya direncanakan dari markas tersebut.
Ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim serangan dengan rudal balistik sejak konflik dengan Israel dimulai.
Baca Juga: Apes Banget! Komandan Israel Meregang Nyawa gegara Rudal Sendiri
Pertempuran tersebut dipicu oleh serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menjadi alasan bagi Israel untuk melancarkan serangan besar-besaran di Gaza, menewaskan 40 ribu warga Palestina.
"Pasukan Perlawanan Islam meluncurkan rudal balistik 'Qader 1' pada pukul 06.30 pagi waktu setempat, yang menargetkan markas besar Mossad di sekitar Tel Aviv," sebut pernyataan Hizbullah.
Hizbullah juga mengaitkan serangan ini dengan dukungan terhadap rakyat Gaza dan sebagai pembelaan terhadap Lebanon. Sejak 7 Oktober 2023, pertempuran lintas batas antara Hizbullah dan Israel terus berlangsung hampir setiap hari.
Saat ini, fokus kekuatan militer Israel mulai bergeser dari Gaza ke Lebanon. Pada Senin (23/9), Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 558 orang, menjadikan hari itu sebagai salah satu yang paling mematikan sejak perang saudara Lebanon 1975-1990.