JK Jadi Saksi Meringankan Kasus Korupsi Eks Dirut Pertamina, Ini Kata KPK

NTVNews - 16 Mei 2024, 11:37
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Gedung KPK. (Antara) Gedung KPK. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). JK hendak jadi saksi meringankan dalam persidangan mantan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Galaila Karen Agustiawan.

Lantas apa kata KPK, selaku pihak yang mendakwa korupsi Karen?

"Ini menjadi hak prerogatif dari jaksa kalau memang diperlukan untuk keterangannya begitu ya di persidangan siapa pun itu warga negara Indonesia atau bukan warga negara Indonesia pun yang diperlukan keterangannya di persidangan tentu akan dihadirkan," ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur di gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Menurut dia, keterangan yang telah disampaikan oleh suatu pihak, maka ketika persidangan jaksa penuntut umum termasuk dari KPK, akan membuktikannya.

Mantan Wapres Jusuf Kalla. (Antara) Mantan Wapres Jusuf Kalla. (Antara)

Walau begitu, kata Asep, tak perlu semua pihak dihadirkan dalam persidangan. Apalagi, keterangan yang ada sudah dirasa sesuai dengan saksi satu dengan yang lain.

"Anggaplah 10 orang dari 10 orang ini keterangannya sama tidak mungkin juga harus 10-nya dihadirkan, cuman 3 misalkan atau 4 orang dihadirkan dengan keterangan yang sama tersebut tidak perlu 10-10-nya, jadi itu menjadi hak prerogatifnya dari jaksa," tutur Asep.


Sebelumnya, JK yang tiba di Pengadilan sekitar pukul 09.59 WIB, tak mengucapkan kalimat sepatah kata pun. Ia langsung naik ke lantai 4 PN Jakpus guna menanti jalannya persidangan.

Halaman

TERKINI

Soal Peluang Dirinya di Kabinet Prabowo, Ini Respons Basuki

Politik Kamis, 19 Sep 2024 | 05:40 WIB

Pecahan Negara Soviet Ini Sahkan RUU Anti-LGBT

Luar Negeri Kamis, 19 Sep 2024 | 04:50 WIB

Memanas! AS Gempur Suriah Gegara Hal Ini

Luar Negeri Kamis, 19 Sep 2024 | 04:35 WIB

Gila! Seorang Suami Bius Istri untuk Diperkosa Massal

Luar Negeri Kamis, 19 Sep 2024 | 03:55 WIB

2 Orang Tewas Setelah Bom Meledak di Pangkalan Militer

Luar Negeri Kamis, 19 Sep 2024 | 01:27 WIB
Load More
x|close