Ntvnews.id, Gorontalo - Video asusila guru dan siswi di Gorontalo belakangan ini menarik perhatian publik. Sang guru, seorang ASN berinisial DH (57), dan siswi berinisial PPT terlibat dalam hubungan terlarang. Awal percintaan guru dan murid di Gorontalo ini menyimpan tanya publik.
Hal ini semakin menarik perhatian karena DH diketahui sudah memiliki seorang istri, sementara PPT adalah seorang yatim piatu. Kisah keduanya dimulai ketika PPT, yang dikenal sebagai siswi berprestasi, mengerjakan karya ilmiah di bawah bimbingan DH.
Namun, oknum guru yang sudah memiliki istri itu justru disebut melakukan grooming sehingga sang siswi tertarik untuk lebih dekat dirinya. Padahal DH sendiri adalah pembimbing dalam pembuatan karya ilmiah siswi berinisial PPT.
Guru Berhubungan dengan Murid (Instagram)
“Memang pada awalnya itu pada kelas 10 itu hubungan mereka sebagai siswa dan pembimbing. Kebetulan anak ini termasuk siswa yang punya kemampuan karya ilmiah dan oknum guru ini sebagai pembimbingnya, pada mulanya seperti itu,” kata kepala sekolah dilansir dari akun Tiktok @mediakopipanas.
Ia juga mengatakan bahwa pihak sekolah pada saat itu sudah menaruh curiga karena guru dan siswi ini terlihat begitu dekat. Rommy Bau selaku kepala sekolah langsung meminta keterangan kepada terduga pelaku.
"Pada tahun 2023 saya mendapat informasi terkait kedekatan mereka, sehingga saya melakukan BAP pemeriksaan kepada mereka secara tertutup," imbuhnya.
Rommy Bau Kepala Sekolah MAN 1 Gorontalo (Instagram)
Meski begitu, mereka menolak semua dugaan yang beredar di masyarakat dan tetap diberikan peluang untuk bertahan di sekolah tersebut.
Namun, pada Agustus, sebelum video persetubuhan itu tersebar, sekolah kembali memanggil keduanya untuk menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang kedua.
"Setelah di BAP, siswa maupun guru belum mengakui tentang kedekatan itu. Kami masih memberi kesempatan. Bulan Agustus sebelum video ini viral, ada keluhan dari istri oknum guru ini. Saya kemudian melakukan BAP kedua secara tertutup," paparnya.
"Setelah video ini viral, saya menonaktifkan jam mengajar dan BAP pertama dan kedua saya limpahkan ke kantor agama untuk proses selanjutnya. Sementara untuk siswa tersebut saya panggil orang tuanya dan saya beri alternatif untuk dia belajar di sekolah lain," pungkasnya.