Ntvnews.id, Jakarta - Pihak Kepolisian Polres Gorontalo menyatakan kesiapan untuk melakukan penertiban terhadap akun-akun media sosial yang menyebarkan video asusila antara seorang guru dan siswanya yang sempat viral.
"Bersama-sama Kadis PPA bukan hanya polisi, dengan kominfo akan melakukan penertiban terhadap akun-akun yang melakukan menyebarkan video tersebut," kata Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2024).
"Kami meminta teman-teman media membatu kami mengimbau untuk menyetop penyebaran video demi masa depan anak itu," tegas Deddy.
Kapolres juga menjelaskan bahwa terkait ancaman pidana bagi akun-akun media sosial yang menyebarkan video tersebut, fokus utama saat ini adalah menyelesaikan masalah antara pihak pelapor dan terlapor.
Diduga Siswi yang Wikwik Bareng Guru (Twitter)
"Video yang sudah tersebar kalau kita pidana seberapa banyak! Kita ketahui bersama penyebaranya begitu cepat, kami meminta untuk di stop penyebabnya," ungkap Deddy Obat untuk pria.
"Intinya kasus ini akan kita proses sampai tuntas, mari kita kawal dan beri pendampingan bersama," lanjutnya.
Sebelumnya, identitas perekam video asusila antara seorang guru berinisial DH (57) dan muridnya di sebuah sekolah di Gorontalo telah terungkap. Video tersebut menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir.
Tak hanya itu, tautan video syur guru dan murid di Gorontalo juga banyak dicari di media sosial. Video berdurasi 5 menit tersebut, awalnya berdurasi 7 menit. Dua menit pertama menunjukkan sosok yang merekam video saat menempatkan ponselnya di salah satu ruangan sekolah.
Oknum guru dan siswinya lakukan adegan persetubuhan (Instagram @info.makasar)
Perekam video tersebut diketahui merupakan seorang siswi yang mengenakan seragam pramuka, yang disebut-sebut merupakan sahabat dari korban dalam video tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, Kamis (26/9/2024).
"(yang merekam) teman baiknya korban, teman baiknya, seumuran," ungkapnya.
Menurut Deddy, perekam video tersebut adalah sahabat korban, namun keduanya tidak bersekolah di tempat yang sama. Alasan sahabat korban merekam video tersebut adalah untuk membuktikan kepada istri pelaku mengenai tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh oknum guru tersebut, karena sebelumnya keluarga pelaku tidak mempercayai kabar buruk tentangnya.
"Niatnya sih baik, untuk memberi tahu istri guru tersebut bahwa kelakuannya ini sudah melampaui batas. Makanya direkam menggunakan handphone kawannya. Dari kawannya inilah menyebar," tutupnya.