Pemimpin Hizbullah Tewas Akibat Gempuran Zionis Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Sep 2024, 08:59
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sayyed Hassan Nasrallah Sayyed Hassan Nasrallah (AFP)

Ntvnews.id, Beirut - Israel mengumumkan pada Sabtu, 28 September 2024 bahwa serangan udara di selatan Beirut sehari sebelumnya menewaskan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah. Kematian Nasrallah dianggap sebagai pukulan berat bagi Hizbullah, yang sedang menghadapi serangan gencar dari Israel.

Jika kematiannya benar-benar terkonfirmasi, hilangnya Nasrallah akan berdampak besar tidak hanya pada Hizbullah tetapi juga pada Iran.

Dilansir dari reuters, Minggu, 29 September 2024, Nasrallah telah lama menjadi figur penting dalam "Poros Perlawanan" yang didukung oleh Teheran, memainkan peran vital dalam memperluas pengaruh Iran di Timur Tengah.

Hizbullah sudah mengonfirmasi kematian Nasrallah akibat serangan Israel.

Baca Juga: Hizbullah Tembakan Rudal ke Wilayah Penting Israel Ini

Namun, Hizbullah menegaskan dalam pernyataannya bahwa mereka akan terus melawan Israel "untuk mendukung Gaza dan Palestina, serta membela Lebanon dan rakyatnya yang kuat dan bermartabat." Meski demikian, detail mengenai bagaimana Nasrallah tewas tidak dijelaskan.

Militer Israel menyatakan bahwa Nasrallah terbunuh dalam "serangan terarah" terhadap markas bawah tanah Hizbullah yang terletak di bawah kompleks perumahan di Dahiyeh, wilayah yang dikuasai Hizbullah di selatan Beirut.

Israel juga menyebut bahwa Nasrallah tewas bersama sejumlah pemimpin Hizbullah lainnya, termasuk Ali Karaki dan komandan lainnya.

"Serangan ini dilakukan ketika komando senior Hizbullah sedang beroperasi dari markas besar dan melancarkan kegiatan teroris terhadap warga Israel," demikian pernyataan Israel.

Sementara itu, media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa Jenderal Abbas Nilforoushan, Wakil Komandan Operasi Garda, juga "tewas dalam serangan Israel di Lebanon, yang turut menewaskan pemimpin Hizbullah."

Serangan udara yang dilancarkan pada Jumat, 27 September 2024, di Dahiyeh mengguncang Beirut. Menurut sumber keamanan di Lebanon, serangan tersebut menyebabkan serangkaian ledakan besar yang menciptakan kawah dengan kedalaman setidaknya 20 meter.

Baca Juga: Memanas! Komandan Top Hizbullah Tewas dalam Serangan Israel

Serangan itu diikuti oleh serangan udara tambahan di Dahiyeh dan beberapa wilayah lain di Lebanon pada Sabtu. Ledakan besar terlihat menerangi malam, dan serangan tambahan menghantam wilayah tersebut di pagi hari, sementara asap mengepul di atas kota.

Hizbullah juga melanjutkan serangan roket lintas batas, memicu sirene dan membuat warga di Israel berlarian mencari perlindungan. Sistem pertahanan rudal Israel berhasil mencegat sebagian besar roket tersebut, dan tidak ada laporan korban luka.

Eskalasi ini memicu kekhawatiran bahwa konflik bisa berkembang lebih luas, yang berpotensi melibatkan Iran sebagai pendukung utama Hizbullah, serta Amerika Serikat.

Beberapa jam setelah serangan pada Jumat, sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada Reuters bahwa Nasrallah masih hidup. Kantor berita Iran, Tasnim, juga melaporkan bahwa ia selamat.

x|close