Netanyahu Sebut Israel Dambakan Perdamaian saat Pidato di PBB, Menlu RI Retno Marsudi Tuding Sebaliknya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Sep 2024, 16:51
Deddy Setiawan
Penulis
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024). Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, New York - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi dalam pidatonya di Sidang Umum ke-79 PBB, Sabtu, 28 September 2024, memberikan kritik terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Sidang Umum ke-79 ini diadakan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), dan merupakan kesempatan terakhir bagi Retno untuk mewakili Indonesia sebagai menteri luar negeri.

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin menyatakan, saya kutip di sini, bahwa 'Israel mencari perdamaian' dan 'Israel mendambakan perdamaian', apakah benar demikian? Bagaimana kita bisa percaya pada pernyataan tersebut?" ujar Retno.

"Kemarin, saat dia berada di sini, Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Beirut."

Baca Juga: Profil Sayyed Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah yang Tewas Ditangan Israel

"PM Netanyahu menginginkan perang terus berlanjut. Kita harus menghentikannya. Saya ulangi sekali lagi, kita harus menghentikannya. Kita harus menekan Israel untuk kembali ke solusi politik demi solusi dua negara,” tegas Retno, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta sidang.

Sementara itu, dikutip dari situs web Kementerian Luar Negeri RI, Retno juga mendesak negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengambil tindakan nyata dalam menghentikan pelanggaran hukum internasional oleh Israel dan mengakhiri kekebalan hukum yang dinikmati Israel.

"Mandat DK PBB adalah untuk menciptakan perdamaian, bukan untuk memperpanjang perang atau bahkan mendukung pelaku perang itu sendiri," tegas Menlu RI.

Baca Juga: Hizbullah Tembakan Rudal ke Wilayah Penting Israel Ini

DK PBB terdiri dari lima anggota tetap, yaitu AS, China, Inggris, Perancis, dan Rusia, yang memiliki hak veto, serta sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih secara rotasi untuk mewakili berbagai kawasan.

Hak veto ini sering dikritik sebagai penghambat dalam agenda-agenda perdamaian PBB, terutama ketika AS memveto resolusi-resolusi yang menekan Israel.

x|close