Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI yang membidangi Dalam Negeri, Sekretariat Negara, dan Pemilu, Hugua menyampaikan usulan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk melegalkan money politics dalam PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum).
Usulan tersebut dilakukan oleh anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Utara (Sultra) tersebut dilakukan dalam rapat kerja (raker) bersama dengan KPU, Bawaslu, dan DKKP di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 15 Mei 2024.
Hugua menilai bahwa praktik politik uang ini adalah sebuah keniscayaan. Menurut Hugua, tanpa adanya money politics maka para calon tidak akan terpilih. Hugua juga menyarankan agar PKPU mempertegas pengertian money politics.
"Ini coba dipertegas dan bahasanya dilegalkan saja batas berapa, sehingga Bawaslu juga tahu bahwa kalau money politics batas ini harus disemprit," kata Hugua dalam rapat.
Profil Hugua
Politikus PDIP Hugua (YouTube)
Hugua diketahui lahir pada 31 Desember 1961 di Usuka, Tomia Timur, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Sebelum terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPR RI, Hugua telah malang melintang di dunia organisasi kemahasiswaan.
Hugua mengawali kariernya lebih dulu dengan menjadi Ketua Departemen Kader HMI Cabang Kendari pada 1983 hingga 1986. Kariernya kemudian dilanjutkan dengan menjadi salah seorang Pengurus Organisasi Purna Caraka Muda Indonesia sejak 1989-1992.
Selanjutnya pada tahun 1994-1999, Hugua sempat menjadi Ketua DPD HILLSI (Himpunan Lembaga Latihan Swasta Indonesia) Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia juga menjabat Ketua I DPD-HPP LSM ra (Himpunan Pendidikan Luar Sekolah Oleh Masyarakat) Sulawesi Tenggara.
Hugua juga sempat menjadi Sekretaris Working Group ILO pada 2001-2005, Ketua Kerukunan Tomia di Kendari pada 2001, dan sempat menjadi Ketua DPD salah satu partai politik di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pendidikan
Hugua Politikus PDIP (YouTube)
Dalam pendidikan, Hugua sempat menempuh pendidikan sarjana S1 dan magister S2 di Universitas Halu Oleo, Kendari, Universitas Negeri Jakarta. Sementara itu, Hugua juga sempat menempuh pendidikan di luar negeri, salah satunya di DSE Germany dan UNE Australia.
Kemudian, ia juga sempat berkuliah di TIC Tokyo (Pemberdayaan Masyarakat), Studi komparasi sistem Grameen Bank di Bangladesh dan Replikasinya di India, Thailand, dan Malaysia, Executive Education IDEAS serta Sloan School of Management MIT Boston, USA.