Ntvnews.id, Beirut - Kelompok milisi Palestina, Hamas, melaporkan bahwa salah satu pemimpin mereka di Lebanon tewas pada hari Senin, 20 September 2024 akibat serangan Israel di wilayah selatan negara tersebut.
"Fatah Sharif Abu al-Amine, pemimpin Hamas di Lebanon dan anggota kepemimpinan gerakan di luar negeri, tewas dalam serangan udara di rumahnya yang berada di kamp Al-Bass di Lebanon selatan," demikian disampaikan oleh Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir oleh dari reuters, Selasa, 1 Oktober 2024.
Hamas juga menyatakan bahwa ia meninggal bersama istri, putra, dan putrinya dalam "pembunuhan teroris dan kriminal."
Media resmi Lebanon, National News Agency, melaporkan bahwa serangan udara tersebut terjadi di kamp pengungsi Palestina, Al-Bass, yang terletak dekat kota Tyre. Disebutkan pula bahwa ini adalah "pertama kalinya" kamp pengungsi tersebut menjadi target.
Baca Juga: Dikecam Dunia, Israel Bombardir Lebanon Seperti Palestina
Pernyataan ini disampaikan beberapa jam setelah Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok kiri sekuler, melaporkan bahwa tiga anggotanya tewas dalam serangan di distrik Kola, Beirut, pada Senin dini hari waktu setempat.
Israel telah secara berulang kali menargetkan pejabat-pejabat Hamas di Lebanon sejak meletusnya perang di Gaza hampir setahun yang lalu.
Sebelumnya, pada bulan Januari, serangan yang menurut seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat dilakukan oleh Israel, menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Aruri, bersama enam militan lainnya di benteng Hizbullah di Beirut selatan.
Pada bulan Agustus, serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di kota Sidon, Lebanon selatan, juga menewaskan komandan Hamas, Samer al-Hajj.
Kamp-kamp pengungsi resmi Palestina di Lebanon didirikan untuk warga Palestina yang diusir atau melarikan diri selama perang tahun 1948 saat Israel didirikan.