Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang dikenal dengan panggilan "Cak Imin," akhirnya harus meninggalkan "Senayan" setelah 20 tahun berkarir sebagai legislator.
Dalam sebuah keterangan tertulis, politisi senior ini telah mengemasi barang-barangnya dari kantornya yang berada di lantai 4, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada sore hari itu.
"Spesial hari ini, saya mengakhiri pengabdian 20 tahun di DPR RI," ungkap Muhaimin.
Dia merasa bahwa dua dekade pengabdian sebagai legislator sudah memberikan kontribusi yang cukup untuk bangsa dan negara.
Baca Juga: Tak Bakal Lagi di Parlemen, Cak Imin Mau Urus Partai dan Pendidikan
Selain itu, ia juga memiliki pengalaman sebagai Wakil Ketua MPR dan menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta menjadi calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Muhaimin menegaskan bahwa meskipun tidak lagi di DPR, ia akan terus aktif dalam berkontribusi untuk bangsa dan negara, dan tetap mengikuti perkembangan politik di Indonesia.
Ia menyebut akan fokus dalam pengabdiannya di partai sebagai ketua umum serta di bidang pendidikan.
"Ke depan, saya mengabdi ke partai sebagai ketua umum dan lembaga-lembaga pendidikan," ucap alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu.
Sebelum mengemasi barang-barangnya, Muhaimin telah berpamitan dengan semua partai yang ada di legislatif.
Baca Juga: PKB Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo, Ini Jawaban Cak Imin
Muhammad Iskandar, yang lahir pada 24 September 1966, dikenal telah memainkan peran penting dalam pembentukan berbagai kebijakan nasional.
Karir politiknya dimulai pada era reformasi, tepatnya pada tahun 1999. Sejak itu, ia telah menjabat berbagai posisi di DPR, MPR, serta kementerian, menjadikannya salah satu tokoh senior di parlemen.
Pengalaman terakhirnya sebelum meninggalkan Senayan adalah mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.