Ntvnews.id, Jakarta - Pada hari Sabtu, 28 September telah diselenggarakan Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB 2024 dengan kegiatan pelatihan dan percontohan sistem, teknologi, dan manajemen pendederan ikan patin. Dosen Pulang Kampung yang merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat.
Pada kegiatan tersebut, para Dosen berupaya untuk ikut serta dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan dan pemanfaatan teknologi tepat guna. Penyelenggara kegiatan ini adalah tim Akuakultur IPB yang terdiri dari dosen Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, yaitu Dr. Tatag Budiardi sebagai Ketua TIm, dengan Dr. Irzal Effendi, Dr. Yani Hadiroseyani, Prof. Dr. Iis Diatin, Dr. Apriana Vinasyiam, dan Belinda Astari, M.Si sebagai Anggota Tim. Kegiatan ini juga melibatkan empat orang mahasiswa tingkat akhir program Sarjana dan Magister.
Kegiatan pelatihan yang bertema “Revitalisasi Pendederan Ikan Patin” ini dilaksanakan di Aula Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang. Pelatihan ini melibatkan 30 peserta dari 3 Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Kampung Patin, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Peserta pelatihan adalah para anggota POKDAKAN yang masih aktif mengelola usaha pendederan ikan patin.
Pendederan tersebut dikelompokkan menjadi dua segmen, yaitu pendederan-1 yang memelihara larva ikan sampai menjadi benih berukuran 1 inci, serta pendederan-2 yang memelihara benih ukuran 1 inci menjadi 2 inci. Tema pelatihan di atas diangkat di tengah menurunnya kinerja teknis dan manajemen usaha pendederan ikan patin di kawasan tersebut. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain dari instansi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan Kabupaten Subang, serta Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang.
Dalam sambutannya Tatag Budiardi menyatakan bahwa Program Dospulkan merupakan program unggulan IPB untuk menjembatani hasil teknologi terkini yang dihasilkan di kampus untuk diaplikasikan di tengah masyarakat. Untuk itu diperlukan sinergisitas yang baik antara pihak kampus denga pemerintah daerah dan masyarakat yang menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam usahanya.
Para dosen dan mahasiswa akan secara berkesinambungan melakukan pendampingan. Dari diskusi yang dilakukan diharapkan selalu ada umpan balik berupa permasalahan yang harus diteliti agar hasilnya bisa diterapkan dalam usaha pendederan untuk menghasilkan produksi yang lebih baik.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang Agus Sugiono sangat mengapresiasi terhadap kegiatan dospulkam karena beberapa tahun belakangan ini kegiatan pelatihan dan pendampingan kurang bisa berjalan dengan baik akibat dari perubahan tugas pokok.
Demikian juga Ade Tatang yang mewakili Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Subang, Jawa Barat memberikan apresiasi pelatihan yang diberikan oleh Tim Akuakultur IPB. Selanjutnya diharapkan agar Tim dapat membantu dalam meningkatkan produksi ikan patin di Jawa Barat secara berkesinambungan.
Kampung Patin merupakan salah satu sentra produksi benih ikan patin yang siap untuk ditebar di kolam-kolam pembesaran. Beberapa masalah yang ditemukan oleh pendeder antara lain adalah larva yang kurang bagus, kualitas air yang kurang memadai bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan, serta adanya penyakit ikan.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dipilih materi yang relevan, yaitu sistem dan teknologi terkini yang bisa diterapkan pada usaha pendederan, manajemen kualitas air dan pakan ikan, manajemen larva dan benih ikan, manajemen kesehatan ikan, serta manajemen pemasaran, analisi usaha dan kelembagaan.
Pada sesi materi manajemen pembenihan disampaikan solusi untuk permasalahan kematian dan kualitas benih, antara lain melalui perbaikan kualitas larva melalui manajemen induk, pengelolaan kualitas air, pengelolaan kesehatan larva dan benih melalui aplikasi bahan herbal (fitofarmaka), dan pengelolaan pakan antara lain melalui pemanfaatan makanan alami Rotifera, Moina, dan Daphnia. Setelah sesi materi dilanjutkan dengan diskusi yang mengarah kepada solusi untuk permasalahan yang dihadapi peserta dalam mengelola pembenihan ikan patin. Pelatihan ditutup dengan penyerahan paket peralatan pengukuran kualitas air dan probiotik, serta cara penggunaannya.