Ntvnews.id, Jakarta - DPR RI tengah menggelar pelantikan anggota baru hasil Pileg 2024 awal tahun kemarin. Sebelum adanya pimpinan definitif, anggota DPR termuda dan tertua bakal memimpin jalannya sidang paripurna pelantikan anggota DPR 2024-2029 ini.
Salah satu anggota DPR yang mencuri perhatian adalah Zulfikar Achmad yang merupakan anggota tertua pada periode kali ini. Nah, buat kamu yang penasaran berikut ulasan selengkapnya tentang sosok Zulfikar Achmad.
Zulfikar Achmad Anggota DPR RI Tertua (Ist.)
Drs. H. Zulfikar Achmad, lahir di Jambi, Kota Jambi, pada 17 Mei 1946, adalah seorang politisi kawakan yang telah banyak berkiprah dalam dunia politik dan pemerintahan Indonesia.
Perjalanan karirnya yang panjang dan prestasinya dalam memimpin daerah, terutama di Kabupaten Bungo, membuat namanya dikenal luas, tidak hanya di Jambi, tetapi juga di kancah nasional.
Zulfikar Achmad mengawali pendidikannya di bidang pelayaran dengan menamatkan studi di Akademi Tata Laksana Pelayaran Niaga Veteran, Jakarta, pada tahun 1970. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan dalam bidang administrasi negara di Universitas 17 Agustus Jakarta dan meraih gelar pada tahun 1975.
Di masa mudanya, Zulfikar sudah menunjukkan jiwa kepemimpinan dan keterlibatan aktif dalam berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua KAPI Kabupaten Merangin, aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan menjadi bagian dari KNPI DKI Jakarta.
Keaktifannya di berbagai organisasi pemuda dan Islam terus berlanjut ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal IPMI (Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia) serta Ketua Pemuda Muslim Indonesia.
Zulfikar Achmad Anggota DPR RI Tertua (Twitter)
Karir Zulfikar Achmad dalam pemerintahan dimulai ketika ia terpilih sebagai Bupati Kabupaten Bungo selama dua periode berturut-turut, yaitu dari tahun 2001 hingga 2006, dan kembali terpilih untuk periode 2006 hingga 2011.
Kepemimpinannya yang solid membuatnya menjadi salah satu tokoh yang sangat populer di Kabupaten Bungo, dikenal karena kebijakan-kebijakannya yang pro-rakyat dan keberhasilannya dalam mengelola daerah.
Pada tahun 2010, Zulfikar Achmad sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jambi dalam Pilkada Jambi, meskipun akhirnya belum berhasil. Namun, karir politiknya tetap bersinar. Di tahun 2014, ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat setelah meraih 53.556 suara untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi.
Ia kembali dipercaya oleh rakyat untuk duduk di kursi legislatif pada periode 2019-2024 dengan perolehan suara yang lebih tinggi, yaitu 72.333 suara. Terakhir, Zulfikar Achmad terpilih lagi untuk periode 2024-2029 dengan perolehan 50.927 suara.
Selama bertugas di DPR RI periode 2014-2019, Zulfikar Achmad ditempatkan di Komisi IX yang membidangi Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kependudukan, serta Kesehatan. Dalam perannya, ia aktif memperjuangkan isu-isu terkait kesejahteraan tenaga kerja dan kesehatan masyarakat.
Selain karir di bidang politik, Zulfikar Achmad juga memiliki pengalaman panjang di sektor swasta. Ia pernah menjabat sebagai Direktur PT. Bernazika pada tahun 1986, kemudian Direktur Utama PT. Jasamina Prakasa dan PT. Minasenggang Pertiwi pada tahun 1987, serta Direktur Utama PT. Bukit Silungko Prakarsa pada tahun 1989.
Di Partai Demokrat, Zulfikar Achmad juga memegang peran penting sebagai Ketua Badan Kehormatan Partai Demokrat Provinsi Jambi pada masa pencalonannya sebagai anggota legislatif di tahun 2014. Sebelumnya, pada tahun 1999, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Indonesia Baru (PIB), memperkaya pengalamannya dalam dunia organisasi politik.