KNKT Golongkan Kejadian Percikan Api di Pesawat Garuda Sebagai Serious Incident

NTVNews - 17 Mei 2024, 04:33
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (ntvnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyebut peristiwa mesin terbakar dan menimbulkan percikan api di pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia (Persero/GIAA) Tbk, bernomor penerbangan GA 1105 pada Rabu, 15 Mei 2024 digolongkan ke Serious incident.

“Dari uncontaint bisa jadi serious incident, kemudian knkt melakukan investigasi. Nah, yang di makassar kita golongkan serious incident, karena kerusakannya jadi uncontained, makannya knkt turun tangan.” Ujar Soerjanto dalam wawancara ekslusif ntvnews.id. 

Ia juga membeberkan juga terdapat kasus yang serupa pernah terjadi di luar negeri dan Indonesia.

“Di luar negeri itu sampai enginenya protol, tinggal istilah tulangnya aja. Singapore Airlines pernah kebakar sampai landing masih terbakar.” Ucapnya.

Pesawat Garuda Terbakar <b>(Istimewa)</b> Pesawat Garuda Terbakar (Istimewa)

“Kalau di Indonesia, pernah bouraq dulu. Jadi kena burung, mesin dua-duanya mati, di Djuanda (bandara di Surabaya) kalau gak salah. Saat itu pesawat bisa keluar api nabrak burung dan stall. Hal itu bisa mengeluarkan api. Jadi memang sebetulnya, kejadian-kejadian itu, mesin pesawat sudah di desain sedemikian rupa, sehingga tidak, atau seminimal mungkin menjadi uncontain, minimum serious incident.” Sambungnya.

Sebagai informasi tambahan, KNTK sudah mengirimkan investigator ke Makassar dan melakukan penyelidikan atas insiden mesin pesawat garuda yang terbakar.

“Kami sudah mengirimkan investigator kami ke makassar, dan saat itu ada di makassar. kita menemukan ada masalah di engine nomor 4, jadi kalau sayap kiri itu mulai dari engine nomor satu, nomor dua, sayap kanan nomor tiga dan nomor empay. Jadi yang paling luar yang masalah.” Ujarnya.

“Tadi pagi (Kamis, 16 Mei 2024) sudah bertemu dengan pilotnya, sudah menginterview pilot dan teknisinya di sana, serta kita mendownload black boxnya, cvr nya, ini sedang dalam proses download, nanti kita akan bawa ke Jakarta untuk dianalisa di Jakarta.”Sambungnya.

x|close