Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya sudah mengirimkan investigastor ke Makassar perihal insiden terbakarnya mesin pesawat Boeing 747-400 milik PT Garuda Indonesia (Persero/GIAA) Tbk, bernomor penerbangan GA 1105 pada Rabu, 15 Mei 2024.
“Kami sudah mengirimkan investigator kami ke makassar, dan saat itu ada di makassar. Pesawat itu disewa untuk penerbangan haji oleh garuda dari Moldova, Namanya Aquilline airways.” Ujar Soerjanto kepada ntvnews.id.
Kemudian Ia juga menjelaskan alasan pesawat garuda yang mengalami insiden naas tersebut tidak langsung landing saat percikan api muncul setelah lakukan take off.
Pesawat Garuda Terbakar (Istimewa)
“Ketika terjadi percikan saat takeoff, pilot tidak serta merta harus segera landing, karena berat bahan bakar yang dibawa untuk penerbangan langsung dari makassar ke Arab Saudi itu cukup berat. Sehingga bahan bakar itu harus di buang dulu karena ada prosedur untuk melakukan namanya jedi section artinya bahan bakar yang melebihi berat ketika landing itu harus dibuang. Pesawatnya landing dengan kofigurasi yang sesuai dengan yang diizinkan. Nah, jadi pesawatnya muter-muter agak lama.” Jelasnya.
Lanjutnya, Ia menjelaskan bagaimana KNKT menemukan adanya masalah pada mesin (engine) nomor empat yang berada di sayap kanan pesawat garuda.
“Ya kita menemukan ada masalah di engine nomor empay, jadi kalau sayap kiri itu mulai dari engine nomor satu, nomor dua, sayap kanan nomor 3 dan nomor 4. Jadi yang paling luar yang masalah.” Terangnya.