Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sarmuji, menolak tudingan bahwa partainya melakukan "tukar guling" kursi Ketua MPR RI dengan alokasi kursi menteri dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang.
"Jadi andaikan Golkar banyak dapat menteri, ya itu bukan karena tukar ini, tukar itu, tapi Pak Prabowo mengetahui betul banyak orang di Golkar dalam kategori zaken sebagaimana yang dikehendaki Pak Prabowo," kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2024.
Dia menjelaskan bahwa jika partainya mendapatkan sejumlah kursi menteri dalam kabinet mendatang, itu karena Partai Golkar memiliki banyak kader yang merupakan teknokrat.
Baca Juga: Disebut Bakal Jadi Ketua MPR, Ini Respons Ahmad Muzani
"Sebetulnya bukan soal ganti-mengganti ya, tapi saya meyakini Pak Prabowo tahu benar kondisi Golkar yang banyak terisi kaum teknokrat, orang yang dalam perjalanan karier politiknya ditempa dalam teknokrasi," ujarnya.
Sarmuji berharap partai yang memiliki lambang pohon beringin tersebut akan memperoleh lebih dari lima kursi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
"Saya berdoa lebih (dari 5), tapi kan kami enggak tahu Pak Prabowo maunya berapa, tapi doa saya mudah-mudahan bisa lebih supaya Partai Golkar bisa berkontribusi secara riil kepada masyarakat," katanya.
Baca Juga: MPR Akan Gelar Pemilihan Pimpinan
Sebelumnya, anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, menjelaskan bahwa isu mengenai dirinya yang akan menjadi Ketua MPR RI periode 2024-2029 masih dalam tahap proses penentuan.
"Tunggu, semua sedang berproses sehingga semuanya berjalan sesuai dengan mekanisme yang berjalan," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, kursi Ketua MPR RI untuk periode 2019-2024 diisi oleh Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar.