Ntvnews.id, Jakarta - Selain pembubaran secara paksa, terjadi unjuk rasa di depan lokasi acara diskusi Forum Tanah Air di Kemang, Jakarta Selatan. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, pengunjuk rasa dan pelaku pembubaran adalah dua kelompok yang berbeda.
"Bukan (pelaku pembubaran bukan bagian dari pendemo). Beda kan itu ceritanya berbeda. Jadi ada kegiatan diskusi yang diduga tidak ada pemberitahuan, kemudian ada aksi demo di depan oleh kelompok A, tiba-tiba ada kelompok B yang melakukan ini (pembubaran)," ujar Ade Ary, Rabu (2/10/2024).
Ade Ary mengakui demo dan pembubaran acara diskusi terjadi secara bersamaan pada Sabtu (28/9/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. Kelompok yang melakukan demo menolak diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh itu, berada di depan hotel.
Sementara kelompok yang melakukan pembubaran paksa diskusi, berada di dalam hotel. Kelompok itu bisa masuk ke dalam hotel, melalui pintu belakang.
Ade Ary menjelaskan, kala itu petugas kepolisian sedang mengamankan jalannya unjuk rasa di depan hotel. Di saat yang bersamaan, para pelaku pembubaran masuk melalui pintu belakang hotel dan melakukan pembubaran diskusi.
"Jadi saat petugas sedang mengamankan aksi unjuk rasa kegiatan itu, tiba-tiba ada yang masuk melakukan perusakan. Ceritanya begitu, jadi ada kelompok masyarakat yang berbeda," kata dia.
Kini Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga orang tersangka terkait pembubaran diskusi. Mereka antara lain FEK sebagai koordinator lapangan, lalu GW dan MR alias RD yang melakukan pembubaran dan menganiaya sekuriti hotel.