Museum Nasional Sambut 288 Benda Bersejarah dari Belanda

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Okt 2024, 18:12
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan Deputy Head of Mission Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia Adriaan Palm meninjau kembali koleksi benda cagar budaya hasil repatriasi dari Belanda, di Jakarta, Jumat (27/9/2024). Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan Deputy Head of Mission Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia Adriaan Palm meninjau kembali koleksi benda cagar budaya hasil repatriasi dari Belanda, di Jakarta, Jumat (27/9/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Museum Nasional Indonesia (MNI) dengan bangga menyambut kepulangan 288 benda cagar budaya Indonesia dari Belanda dalam sebuah Pameran Repatriasi yang akan digelar saat "MNI Buka Kembali" pada 15 Oktober 2024.

Pameran ini berlangsung hingga 31 Desember 2024, menampilkan koleksi-koleksi penting yang kembali ke tanah air setelah bertahun-tahun berada di luar negeri.

Baca Juga:

Ahmad Muzani Minta untuk Sukseskan Pelantikan Prabowo-Gibran dalam Pidato Perdananya Sebagai Ketua MPR

Kartun Klasik Rugrats Bakal Kembali dengan Versi CGI

Pelaksana Tugas Kepala Indonesian Heritage Agency (IHA), Ahmad Mahendra, mengungkapkan bahwa koleksi yang tiba pada Jumat (27/9) melengkapi pameran yang akan menjadi sorotan utama saat pembukaan kembali museum.

Museum Nasional Indonesia. <b>(Tangkapan layar X)</b> Museum Nasional Indonesia. (Tangkapan layar X)

Penandatanganan kesepakatan repatriasi dilakukan pada 20 September 2024 di Wereldmuseum, Amsterdam, oleh Direktur Jenderal Kebudayaan RI Hilmar Farid dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Eppo Bruins.

Benda-benda bersejarah yang dipulangkan mencakup arca Ganesha, arca Brahma, serta dua arca Candi Singosari, yakni Bhairawa dan Nandi.

Selain itu, 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan juga kembali ke Indonesia.

Proses repatriasi dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, yang tiba baru-baru ini, mencakup 84 koleksi yang terdiri dari empat arca dan 80 benda lainnya.

Pengiriman tahap kedua masih dalam proses penjadwalan, memastikan seluruh koleksi kembali sepenuhnya.

Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui MoU pada tahun 2017.

Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada pemulangan artefak-artefak bersejarah, tetapi juga pada peningkatan pemahaman tentang sejarah dan peradaban Nusantara.

Ahmad menuturkan sejalan dengan semangat IHA untuk mereimajinasi warisan budaya, kepulangan koleksi hasil repatriasi akan menjadi bagian dari salah satu program utama "MNI Buka Kembali".

Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengemukakan bahwa kepulangan benda-benda cagar budaya ini dan penyajiannya pada Pameran Repatriasi akan memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah dan nilai-nilai penting dari warisan budaya.

Hal ini sebagai bagian dari penguatan karakter bangsa untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Lalu, sebagai ajakan kepada publik, Pameran Repatriasi akan menjadi salah satu sajian utama pada saat "MNI Buka Kembali".

x|close