Hassan Nasrallah Sempat Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel Sebelum Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Okt 2024, 18:39
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sayyed Hassan Nasrallah Sayyed Hassan Nasrallah (AFP)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemimpin Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah sempat sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel sebelum akhirnya ia tewas tewas di Beirut.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib. Sebelumnya pun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan untuk segera melakukan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

Baca Juga:

Gegara Uang Israel dan Rekaman Video, Jurnalis asal Indonesia Nyaris Dieksekusi Kelompok Hizbullah

Eks Menteri Singapura yang Nebeng Private Jet Dihukum 12 Bulan Penjara

"Dia (Hassan Nasrallah) setuju, dia setuju. Kami sepenuhnya sepakat. Lebanon menyetujui gencatan senjata dengan berkonsultasi dengan Hizbullah," kata Abdallah Bou Habib, Kamis 3 Oktober 2024, dilansir Antara.

Sayyed Hassan Nasrallah <b>(AP)</b> Sayyed Hassan Nasrallah (AP)

"Ketua Parlemen (Lebanon) Nabih Berri berkonsultasi dengan Hizbullah dan kami memberitahu pihak Amerika dan Prancis tentang apa yang terjadi. Mereka mengatakan kepada kami bahwa (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu juga menyetujui pernyataan yang dikeluarkan kedua presiden (Biden dan Macron)," lanjutnya.

Menteri Bou Habib juga menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat menyetujui usulan yang diajukan oleh kedua presiden tersebut.

Bou Habib menambahkan bahwa Lebanon mengandalkan bantuan Amerika Serikat sebab mereka berperan "sangat penting" dalam situasi ini dan Beirut tampaknya tidak memiliki opsi lain.

Nasrallah wafat dalam serangan udara Israel di Beirut pada 27 September. Israel dan Hizbullah yang berbasis di Lebanon saling meluncurkan serangan roket dan serangan udara sejak pekan lalu.

Rezim Zionis itu mengirim pasukan melintasi perbatasan pekan ini dan bentrokan di darat dimulai lebih awal pada Rabu (2/10). Akibatnya, banyak negara mengevakuasi warga mereka dari Lebanon karena faktor ketidakamanan.

Serangan rudal yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada Selasa (1/10) dianggap hanya memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.

x|close