Israel Larang Sekjen PBB ke Negaranya, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2024, 04:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
PBB PBB (Istimewa)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Pemerintah Israel menetapkan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sebagai "persona non grata" pada Rabu, 2 Oktober 2024, melarangnya mengunjungi negara tersebut.

Dilansir dari reuters, Jumat, 4 Oktober 2024, penetapan ini dilakukan setelah Guterres memberikan komentar terkait serangan rudal Iran terhadap Israel.

Istilah "persona non grata," menurut kamus Merriam-Webster, merujuk pada individu yang tidak diterima atau disambut baik. Dalam konteks diplomasi, ini berarti sebuah negara melarang diplomat asing untuk memasuki wilayahnya atau mengusir diplomat yang telah ada.

Menteri Luar Negeri Israel, Katz, dalam pernyataannya menuduh Guterres tidak mengutuk dengan tegas serangan rudal dari Teheran ke Tel Aviv.

Baca Juga: Momen Delegasi Indonesia Walkout Saat PM Israel Pidato di Sidang Umum PBB

"Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan hampir semua negara di dunia, tidak layak untuk menginjakkan kaki di tanah Israel," tegas Katz.

Ia juga menyebut Guterres sebagai Sekretaris Jenderal yang anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris.

Katz menambahkan bahwa Guterres "akan dikenang sebagai noda dalam sejarah PBB bagi generasi mendatang" karena dianggap mendukung "pembunuh dari Hamas, Hizbullah, Houthi, dan kini Iran, yang menjadi induk teror global."

Diketahui, Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, di tengah meningkatnya ketegangan antara militer Tel Aviv dan kelompok Hizbullah yang didukung Teheran di Lebanon. Meski militer Israel mengklaim banyak rudal tersebut berhasil dicegat, beberapa berhasil menembus pertahanan.

Baca Juga: Taliban Berlakukan Aturan Hal Terduga Ini untuk PBB

Guterres merilis pernyataan singkat pada Selasa, 1 Oktober 2024, mengutuk "konflik yang meluas di Timur Tengah" dan mengecam "eskalasi demi eskalasi" yang terjadi di kawasan. "Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata," ungkap Guterres.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebut tindakan Israel sebagai hal yang bersifat politis dan "serangan" terhadap staf PBB. Ia menjelaskan bahwa PBB secara tradisional tidak mengakui konsep "persona non grata" bagi staf PBB.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Guterres mengulangi pernyataannya, mengutuk keras serangan rudal besar-besaran Iran terhadap Israel yang terjadi sehari sebelumnya.

x|close