Kapuspen TNI soal Prajurit di Lebanon: Penugasan Masih Seperti Biasa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2024, 13:05
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Hariyanto (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis pada sela-sela kegiatannya menghadiri geladi bersih puncak peringatan HUT Ke-79 TNI di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (3/10/2024). Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Hariyanto (kiri) menjawab pertanyaan jurnalis pada sela-sela kegiatannya menghadiri geladi bersih puncak peringatan HUT Ke-79 TNI di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (3/10/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Hariyanto, mengkonfirmasi bahwa tidak ada prajurit TNI yang menjadi korban atau terluka dalam serangan darat dan udara militer Israel terhadap beberapa wilayah di Lebanon.

Dalam pernyataannya, Mayjen Hariyanto menegaskan bahwa prajurit TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) tetap menjalankan tugas mereka dengan baik.

"Sampai sekarang mereka aman," ujarnya dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Sejarah Mal Ciputra 'Citraland' Jakarta Barat yang Dilanda Kebakaran Hebat

Sosok Erin Bugis Viral, Aksi Mesum di Mobil Brio Hebohkan Media Sosial

Mayjen Hariyanto juga menyatakan bahwa prajurit TNI di Lebanon siap membantu pemerintah dalam proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana.

Ledakan Besar di Depan Parlemen Lebanon Usai Israel Bombardir Jantung Beirut <b>(Antara)</b> Ledakan Besar di Depan Parlemen Lebanon Usai Israel Bombardir Jantung Beirut (Antara)

Namun, dia menekankan bahwa keputusan mengenai evakuasi harus diambil oleh Kementerian Luar Negeri RI dan memerlukan izin dari Komandan UNIFIL.

"Ini harus secara bertahap, tetapi yakinlah penugasan di sana sampai sekarang masih dilaksanakan seperti biasa," katanya.

Di sisi lain, serangan militer Israel terhadap Lebanon yang dimulai akhir bulan lalu terus meningkat, termasuk invasi darat dan serangan udara ke pusat kota Beirut.

Otoritas di Beirut melaporkan bahwa serangan tersebut telah mengakibatkan banyak korban jiwa, termasuk ratusan warga sipil yang tewas dan ribuan lainnya terluka.

Selain itu, ratusan ribu warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka akibat konflik yang berkepanjangan ini.

Pemerintah Rusia telah mengevakuasi 60 warganya dari Lebanon, sementara Pemerintah Indonesia sejak Agustus 2024 telah membantu lebih dari 20 WNI untuk kembali ke tanah air.

Menurut Kementerian Luar Negeri RI, saat ini masih terdapat 155 WNI yang tinggal di Lebanon, menunggu kepastian mengenai langkah-langkah evakuasi selanjutnya.

x|close