Survei: Ridwan Kamil-Suswono Unggul Usai Dapat Dukungan 'Anak Abah'

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Okt 2024, 13:31
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). (Youtube)

Ntvnews.id, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), unggul dalam survei terbaru yang dirilis oleh Indonesia Strategic Institute (Instrat).

"Dari mereka yang telah memilih, 46,6 persen menyatakan dukungan kepada pasangan Ridwan Kamil-Suswono, menjadikan mereka pasangan paling dominan di kalangan eks pendukung Anies," kata Analis Instrat Adi Nugroho dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Stasiun Juanda Penuhi 'Lautan' Penumpang, Apa Penyebabnya?

Jokowi Resmikan Pusat Pelatihan PSSI di IKN 10 Oktober

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), mendapat dukungan sebesar 29,22 persen dari "Anak Abah". Pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), hanya memperoleh 3,27 persen dukungan dari kelompok ini, sedangkan 21,16 persen lainnya memilih untuk golput atau tidak memberikan suara.

Pramono Anung-Rano Karno. <b>(Tangkapan layar Youtube)</b> Pramono Anung-Rano Karno. (Tangkapan layar Youtube)

Secara keseluruhan, survei Instrat mencatat bahwa pasangan RIDO memimpin dengan tingkat elektabilitas 48,29 persen.

Di posisi kedua, pasangan Pram-Doel memperoleh 31,71 persen, dan Dharma-Kun berada di posisi buncit dengan hanya 4,34 persen.

Dharma-Kun Resmi Daftar ke KPU Jakarta <b>(Ntvnews.id/Adiansyah)</b> Dharma-Kun Resmi Daftar ke KPU Jakarta (Ntvnews.id/Adiansyah)

Sebanyak 15,66 persen responden masih belum menentukan pilihan, yang membuka ruang bagi perubahan dalam beberapa minggu terakhir sebelum hari pemungutan suara.

Lebih lanjut, survei juga menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Jakarta, yaitu 64,11 persen, yakin bahwa Pilkada 2024 akan selesai dalam satu putaran. Hanya 16,20 persen yang memprediksi pemilihan berlangsung dalam dua putaran, sementara 19,69 persen memilih opsi TT/TJ (tidak tahu/tidak jawab).

"Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh kejenuhan masyarakat setelah proses politik yang intens, seperti Pileg dan Pilpres di awal tahun," katanya.

Adi menilai pemilih cenderung mengharapkan proses yang lebih cepat dan efisien, dengan keyakinan bahwa salah satu pasangan calon akan memenangkan suara mayoritas dalam satu putaran.

Di sisi lain, lanjutnya, para paslon perlu terus melakukan strategi kampanye yang efektif. Hal itu lantaran masih adanya 15,66 persen pemilih yang belum menentukan pilihan, dan total 23,26 persen responden menyatakan masih cukup besar (14,8 persen) dan sangat besar (8,46 persen) untuk mengubah pilihan.

"Maka ruang untuk perubahan tetap terbuka, dan strategi kampanye yang efektif dalam beberapa minggu ke depan akan menjadi penentu krusial hasil akhir Pilkada ini," kata Adi.

Survei Instrat dilaksanakan pada 25-30 September 2024 melibatkan 1.750 responden, wawancara tatap muka, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error 2,34 persen, dan menggunakan metode pengambilan sampel secara acak berjenjang atau multistage random sampling.

x|close