Ntvnews.id, Jakarta - Israel meluncurkan serangan baru di Beirut selatan, menurut laporan dari media resmi Lebanon. Serangan ini terjadi setelah tentara Israel meminta warga Beirut selatan untuk mengungsi dari wilayah yang dianggap sebagai basis Hizbullah.
"Pesawat tempur musuh meluncurkan dua serangan di pinggiran kota selatan. Serangan pertama mengenai daerah Saint Therese, sedangkan serangan kedua menghantam Burj al-Barajneh," lapor Kantor Berita Nasional Lebanon.
Pengeboman udara ini terjadi kurang dari sehari setelah Israel melakukan lebih dari 30 serangan udara di area pinggiran selatan Beirut.
Netanyahu: Israel 'akan menang'
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa negaranya akan menang dalam konflik dengan para militan di Jalur Gaza dan Lebanon. Ia menegaskan bahwa militer Israel "benar-benar mengubah keadaan" dalam satu tahun sejak serangan teror Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 250 lainnya disandera oleh Hamas.
Baca Juga: PM Israel Netanyahu Minta Maaf Atas Hal Ini
"Setahun yang lalu, kami mengalami pukulan yang sangat berat. Dalam 12 bulan terakhir, kami telah sepenuhnya mengubah situasi," kata Netanyahu saat mengunjungi perbatasan Lebanon, menurut kantornya.
Sementara itu, serangan balasan militer Israel di Gaza setelah serangan teror 7 Oktober telah mengakibatkan hampir 42.000 warga Palestina tewas, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.
Ada kekhawatiran bahwa konflik ini bisa meluas menjadi perang berkepanjangan di wilayah tersebut, setelah Israel melancarkan operasi darat di Lebanon dan bertekad untuk merespons serangan roket yang diluncurkan oleh Iran.
Hizbullah targetkan pangkalan militer Israel
Hizbullah mengumumkan pada hari Senin, 7 Oktober 2024 pagi bahwa mereka menargetkan pangkalan militer Israel dekat kota utara Haifa. Pasukan Hizbullah meluncurkan "Roket Salvo Fadi 1 ke pangkalan Carmel di selatan Haifa," kata kelompok yang didukung Iran tersebut dalam pernyataan.
Baca Juga: Netanyahu Diprotes Keras Warga Sejak Awal Datang ke Amerika
Sirene serangan udara terdengar di utara Israel, termasuk kota Haifa, pada Minggu (06/10) malam. Sebelumnya, militan berbasis di Lebanon itu juga melaporkan melakukan dua serangan di pangkalan lain di selatan Haifa.
Kelompok itu mendedikasikan serangan ini untuk pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut bulan lalu.
Hizbullah adalah kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Lebanon dan telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara Arab. Uni Eropa juga mengategorikan mereka sebagai kelompok teroris.